Mohon tunggu...
erveraayu syscasari
erveraayu syscasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas TK

Hobi saya berolahaga dan menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sederhana Mengenal Ukuran Seriasi Besar - kecil Pada Anak Usia Dini

7 November 2022   06:59 Diperbarui: 7 November 2022   07:44 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Sederhana Mengenal Ukuran Seriasi Besar - Kecil Pada Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Menurut Prof. Dr. Lydia Freyani, selaku Dewan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kegiatan di PAUD dapat memberi rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak usia pra-sekolah. Seluruh aktivitasnya dilakukan melalui pendekatan bermain sambil belajar.

Ada beberapa aspek yang harus dibangun pada masa usia dini yakni; aspek kognitif, fisik motorik, sosial emosional, nilai agama dan moral, bahasa, dan seni. Aspek kognitif merupakan aspek yang signifikan untuk dikembangkan pada anak. Perkembangan kognitif ialah salah satu aspek yang berpengaruh karena dengan berkembangnya kognitif pada anak dapat meningkatkan daya tanggap anak berdasarkan sesuatu yang dirasakan, dilihat, didengar, serta anak dapat memecahkan masalah yang terjadi pada diri anak. Penelitian yang dilakukan oleh Erwani menyimpulkan bahwa modifikasi pembelajaran sentra dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak dan dapat merangsang kemampuan anak dengan mengeksplorasi alam disekitar mereka (UNIMED and Erwani, 2017).

Pengertian kognitif yang dijelaskan oleh ahli Pudjiati dan Masykouri, merupakan kemampuan manusia dalam belajar atau berpikir dan menyangkut dengan kecerdasan (2011). Maksudnya yaitu kemampuan manusia dalam mempelajari suatu konsep baru yang terjadi di lingkungannya serta keterampilan dalam menggunakan daya ingat dan menyelesaikan permasalahan sederhana.  Peran kognitif anak untuk memecahkan permasalahan hidup yang dialaminya agar dirinya dapat tertolong serta untuk memahami beragam simbol di lingkungan sekitarnya. Piaget dan Barbel (2010) mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun sedang dalam tahap pra operasional yang mana dikenalkan konsep matematika dasar antara lain, bilangan, jarak, kecepatan, klasifikasi, konservasi, pengukuran, pola, seriasi, dan waktu.

Seriasi mengenai kemampuan anak untuk menempatkan objek berdasarkan rangkaian atau urutan dari objek tersebut. Tahapan seriasi yang tercantum di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Depdiknas, 2014), perkembangan kognitif anak dalam lingkup perkembangan berfikir logis, anak usia 4-5 tahun anak mampu mengurutkan benda berdasarkan lima seriasi ukuran atau warna. Anak mampu mengurutkan objek dalam seriasi ukuran meliputi ukuran besar-kecil.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dijelaskan bahwa kemampuan kognitif yang harus dimiliki anak usia 4-5 tahun adalah (a) kemampuan belajar dan pemecahan masalah; (b) berfikir logis; dan (c) berpikir simbolik. Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) anak usia 4-5 tahun pada aspek kognitif salah satunya adalah anak mampu mengurutkan gambar wortel  berdasarkan 5 seriasi ukuran.

Media papan flanel adalah media yang berbentuk papan dengan dilapisi kain flanel pada permukaan papan dan terdapat perekat pada permukaan papan untuk menempelkan objek. Beaty (2013) menjelaskan bahwa anak-anak belajar sendiri melalui permaianannya sehingga anak menemukan konsep seriasi atau pengurutan lewat permainannya sendiri. 

img-20221106-085844-636852dc4addee651723bf13.jpg
img-20221106-085844-636852dc4addee651723bf13.jpg
Tugas seriasi pada anak prasekolah melibatkan manipulasi objek aktual oleh beberapa dimensi dimana terdapat perbedaan relatif seperti membandingkan suatu urutan dari yang terkecil hingga yang terbesar (S.L. Calvert,dkk., 2014). Penggunaan objek aktual atau benda yang nyata digunakan untuk memahami tugas dalam mengurutkan benda. 

Melalui belajar seraya bermain menggunakan media papan flanel ini anak diminta untuk menata benda sesuai urutan yang benar. 

img-20221106-085753-636853124806a859dd7f92f3.jpg
img-20221106-085753-636853124806a859dd7f92f3.jpg
Selain itu, dengan media ini anak melakukan kegiatannya secara praktik langsung untuk mengembangkan konsep abstrak perangkaian. Kemampuan Seriasi Anak Usia Dini Kemampuan seriasi atau merangkai adalah kemampuan memahami “lebih dari” atau “kurang dari”dan kemampuan mengatur benda-benda secara sistematis dalam urutan atau rangkaian berdasarkan aturan atau urutan tertentu (Beaty, 2013). Maksudnya adalah kemampuan anak dalam menentukan atau menempatkan benda pada urutan yang ditentukan. Anak bisa mengidentifikasi benda mana yang berada pada urutan yang pertama dan terakhir, kemudian mereka akan mengidentifikasi benda yang ada diurutan tengah. Hal tersebut membuat anak dapat memahami konsep lebih dari atau kurang dari. Kegiatan yang dilakukan yaitu guru menerangkan mengenai seriasi ukuran dengan menggunakan media papan flanel. Anak dikenalkan mengenai media papan flanel dan bagaimana cara menggunakannnya. Kegiatan seriasi yang dilakukan yaitu mengurutkan empat benda (objek dalam media papan flanel) sesuai ukuran dari yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya.

img-20221106-085655-636853384addee764a7bf0a2.jpg
img-20221106-085655-636853384addee764a7bf0a2.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun