Mohon tunggu...
Ervan7untak
Ervan7untak Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Swasta/Pencari Rupiah

Lakukanlah yang terbaik dan percaya dengan proses kerja keras, dan jangan selalu berharap dengan keberuntungan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Mau Menjadi Pusat Perhatian tidak harus CAPER

19 Januari 2025   14:19 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasan dan Motivasi:

  • Negatif: Orang yang bersikap pamer sering kali melakukannya dengan niat negatif, seperti mencari validasi eksternal, merasa tidak aman, atau ingin mendapatkan perhatian tanpa usaha yang tulus.

  • Pengakuan Dipaksakan: Perhatian yang didapatkan sering kali dipaksakan dan tidak tulus, karena orang lain merasa terpaksa atau tidak nyaman.

  • Pendekatan:

    • Manipulatif: Pendekatan yang digunakan sering kali manipulatif dan tidak tulus. Mereka mungkin menggunakan drama, berlebihan, atau taktik lain untuk menarik perhatian.

    • Tidak Konsisten: Perilaku mereka cenderung tidak konsisten dan berubah-ubah, tergantung pada siapa yang mereka coba pengaruhi.

  • Dampak:

    • Merugikan: Dampak dari bersikap pamer biasanya merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Ini bisa merusak hubungan dan menurunkan reputasi.

    • Menjengkelkan: Perilaku CAPER bisa menjengkelkan dan membuat orang lain merasa tidak nyaman.

  • Dengan memahami perbedaan antara pusat perhatian dan CAPER, seseorang dapat lebih bijak dalam cara mereka menarik perhatian dan memastikan bahwa mereka melakukannya dengan cara yang positif dan konstruktif. Fokus pada kualitas pribadi yang baik, kontribusi nyata, dan pendekatan yang tulus akan membantu seseorang menjadi pusat perhatian yang dihormati dan dihargai.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Seseorang Menjadi Pusat Perhatian

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Book Selengkapnya
    Lihat Book Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun