Mohon tunggu...
Irfaan Sanoesi
Irfaan Sanoesi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar seumur hidup

Senang corat-coret siapa tahu nama jadi awet

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Apa yang Akan Terjadi Setelah Pemerintah Australia Menolak Kelompok Separatisme di Papua?

28 Februari 2024   10:50 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemuka adat, masyarakat, dan agama pun menyerukan bahwa KKB bukanlah kelompok pejuang yang memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua.

Sebaliknya mereka adalah kelompok yang menebar teror dan kekerasan di Papua. Seperti yang disampaikan oleh pemuka adat Papua Yonas Alfons Nusy beberapa saat lalu. Dia menyebut KKB sebagai kelompok kriminal.

Australia menjadi negara tetangga yang secara tegas tidak ikut campur urusan "dapur" bangsa Indonesia. Mereka juga sudah mengakui kedaulatan NKRI secara utuh yang tidak bisa diintervensi oleh negara lain.

Selain tetangga, Australia juga negara terbesar di kawasan Pasifik yang telah lama menjalin kerjasama di berbagai bidang baik ekonomi, kebudayaan, pertahanan, dan lain sebagainya.

Kita berharap negara-negara tetangga lainnya mengikuti jejak Australia yang secara lantang menentang separatisme di Papua serta mengakui kedaulatan bangsa Indonesia dan seluruh wilayah Indonesia.

Adapun KKB dan semua pentolannya lebih baik menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mengaku kembali sebagai warga negara yang baik. Karena kalau memaksa kehendaknya ingin melepaskan diri dari wilayah NKRI, akan semakin menimbulkan "kekacauan" di tanah

 Cenderawasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun