Mohon tunggu...
Irfaan Sanoesi
Irfaan Sanoesi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar seumur hidup

Senang corat-coret siapa tahu nama jadi awet

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapresiasi Langkah Cepat Tanggap Atasi Krisis Kelaparan di Papua

10 Agustus 2023   12:50 Diperbarui: 10 Agustus 2023   12:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sedangkan paket yang telah terkirim ke Distrik Sinak berjumlah total 3.844 kg. Dengan rincian sebagai berikut; 380 paket sembako, 175 lembar, selimut 1000 lembar, genset 7 unit dan tenda gulung 60 buah. Jadi, total bantuan keseluruhan yang telah terkirim di distrik itu adalah 10.971 kg. 

Cepat tanggap pemerintah melakukan penanganan bencana kekeringan ekstrem diawali dengan memperpanjang status tanggap darurat. Dengan begitu, pemerintah pusat secara regulasi dapat leluasa dan maksimal memberikan bantuan.

Kepala BNPB sendiri menegaskan bahwa pemerintah tak berhenti disitu. Pemerintah akan menjamin bantuan benar-benar sampai dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. 

Berkaca dari pengalaman baru-baru ini, pemerintah akan segera membangun lumbung pangan dan gudang logistik guna mengantisipasi bencana serupa. 

Hal senada juga disampaikan Menteri Menko PMK, Muhadjir Effendy pemerintah membangun lumbung pangan dan gudang logistik paling lambat bulan September. 

Atas semua upaya pemerintah tersebut, saya mengapresiasi langkah cepat pemerintah. Hal itu terkait dengan krisis kemanusiaan dan kekeringan yang menimpa ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.

Sejalan dengan pembangunan gudang logistik, dibangun juga pembangunan jalan dari District Sinak ke Agandugume. Jalan itu dibangun untuk mengangkut bantuan pemerintah karena dalam kondisi rutinitas masyarakat, mereka bisa menempuh jalan 2 hari 1 malam.

Untuk keamanan, di tiga distrik itu akan dibangun pos keamanan karena selama ini belum ada pos keamanan. 

Upaya lain yang patut diapresiasi adalah langkah kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari tokoh adat, tokoh agama, TNI-POLRI, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga mahasiswa.

Masalah kemanusiaan ini harus menjadi perhatian bersama. Pasalnya banyak diantara korban adalah anak-anak, bayi, dan ibu hamil. Mereka menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani.

Hal darurat juga adalah bagaimana pemerintah pusat merevitalisasi politik anggaran otonomi khusus (Otsus) Papua yang telah berusia lebih dari dua dekade. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun