Mohon tunggu...
Irfaan Sanoesi
Irfaan Sanoesi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar seumur hidup

Senang corat-coret siapa tahu nama jadi awet

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hal yang Luput dari Pandangan Denny Siregar soal Panglima TNI

7 September 2019   11:39 Diperbarui: 7 September 2019   17:00 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Pak Hadi menjawab dengan pasti: Tidak!! Sangat jauh. Pensiun, pensiun saja. Begitu jawab Pak Hadi.

Mungkin  itulah saya melihat sosok Pak Hadi melalui layar kaca. Jawabannya tegas, pasti serta tidak bertele-tele, memberikan impresi positif bahwa Pak Hadi ini sosok yang lurus, tidak tujuan melenggang ke dunia politik.

Dalam konteks Papua, saya merasa senang melihat penanganan Papua ini mengedepankan pendekatan  persuasif dan kultural. 

Panglima TNI, Pak Hadi dan Kapolri, Pak Tito bahu membahu membangun pendekatan dialogis dengan mengundang kepala suku, tokoh agama, pemuda dan masyarakat Papua mencari jalan keluar dari problem struktural yang dialami oleh masyarakat Papua.

TNI dalam hal ini adalah membantu Kepolisian Republik Indonesia, terkait dengan Kamtibmas dan sampai pada penegakkan hukum, dilihat secara keseluruhan bahwa kehadiran TNI dan Polri di wilayah Papua dan Papua Barat adalah implementasi tugas pokok TNI maupun Polri yang termuat dalam undang-undang TNI maupun Polri.

Satu hal lagi yang luput dari perhatian Bang Denny, berkat kerja sama dua institusi TNI dan Polri yang memiliki kemampuan luar biasa, mampu meredam kerusuhan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat. Saat ini masuk dalam situasi bukan darurat sipil apalagi darurat militer.

Hadirnya Panglima TNI di Papua sebagai bukti bahwa pemimpin tertinggi pertahanan Indonesia siap berdialog kapanpun dibutuhkan. Hadirnya Panglima TNI di Papua sebagai bukti bahwa pemimpin tertinggi pertahanan Indonesia siap berdialog kapanpun dibutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun