Dari hasil perhitungan suara Pilpres 2024 sementara ini, suara pasangan Prabowo-Gibran unggul atas pasangan AMIN, dan Ganjar-Mahfud. Hasil perhitungan ini kemungkinan besar tidak akan mengalami pergeseran hingga pengumuman resmi KPU tanggal 20 Maret 2024 mendatang.
Dengan demikian endingnya mudah dipastikan pasangan Prabowo-Gibran menjadi presiden dan wakil presiden masa 2024-2029.
Unggulnya pasangan ini peroleh dukungan dari koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, Â PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, PSI, dan Partai Prima yang menyebut sebagai Koalisi Indonesia Maju. Sementara koalisi partai yang mengusung tema perubahan untuk persatuan terdiri dari Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat, sedangkan partai koalisi pendukung Ganjar-Mahfud, menuju Indonesia unggul yakni PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
Di pihak lain partai politik nasional, yakni partai buruh menjadi satu-satunya partai yang tidak mendukung pasangan capres dan cawapres itu.
Telah diketahui dari uraian di muka itu posisi antara koalisi dari partai pemenang maupun koalisi yang kalah dalam pilpres 2024 ini. Namun demikian untuk kursi di parlemen pusat justru terjadi sebaliknya. Sebab pihak koalisi yang kalah dalam pilpres lebih banyak menempatkan wakilnya.
Koalisi Partai Oposisi
Lazimnya suatu negara yang menganut sistim pemerintahan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi maka suara penyeimbang untuk mengontrol jalannya pemerintahan mutlak diperlukan. Suara penyeimbang ini ada di parlemen yang disebut kelompok oposisi atau gabungan partai yang berseberangan dengan partai pendukung pemerintah.
Dari hasil pilpres 2024 itu sudah terlihat posisi masing-masing partai, begitu juga untuk pileg dari perhitungan suara nasional sementara ini yang kelak memiliki wakilnya di parlemen, yakni PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP.
Selebihnya PSI, Perindo, Gelora, Hanura, Buruh, Ummat, PBB, Garuda, dan PKN belum ada tanda-tanda bisa di atas ambang batas suara yang empat persen itu.
Karena itu mudah diperkirakan bahwa parpol yang kalah dalam mendukung paslon pilpres ini akan menjadi partai oposisi di parlemen. Setidaknya demikian yang bisa direka.