Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panjer Petugas

17 Januari 2024   09:07 Diperbarui: 17 Januari 2024   09:09 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang giliran tiba waktunya mencoblos. Semua rakyat yang punya hak pilih berbondong-bondong datang ke TPS. Coblos sana coblos sini. Setelah tuntas petugas mulai menghitung suara. Sampai tengah malam perhitungan suara belum selesai.

Di suatu TPS, mang Gareng semaput. Akibat ekstra tenaga dan pikiran untuk perhitungan surat suara yang banyak dan ruwet itu. 

Kata rekannya, asmanya kambuh. Setelah di bawa ke medis, mang Gareng tidak tertolong. Ia meninggal dunia kemudian di  klinik terdekat.

Karenanya kabar kematian petugas TPS itu  jadi viral di semua media. Kemudian salah seorang calon pemimpin merespon berita itu dan  mengatakan,"kematian adalah takdir Tuhan."

Calon lainnya bilang," petugas TPS mesti menjaga kesehatannya sebelum menjalankan tugas."

Calon selainnya mengatakan,"pemilu serentak harus dievaluasi kembali agar tidak menimbulkan korban jiwa."

Lain yang dikatakan calon pemimpin, lain pula yang dialami keluarga mang Gareng. Istri mang Gareng dan anaknya justru kebingungan. Cicilan hutang motornya belum lunas, dan temponya lima tahun pula. 

Sementara cicilan baru di bayar satu kali saat terima panjer jadi petugas TPS.
"Selanjutnya bagaimana ini?"mereka bertanya pada ilalang yang melayang-layang dihembus angin ketidak pastian. Rungkad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun