Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tiga Bacapres dan Gagasan Mereka dalam Pusaran Konstitusi

26 September 2023   11:23 Diperbarui: 26 September 2023   11:26 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sampai di sini maka program demikian akan dijalankan, bila tidak tercapai kemungkinan akan dilanjutkan oleh presiden penggantinya. Atau mengenai Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dan izin atau konsesi lahan di tiap daerah yang punya potensi sumberdaya alam yang sangat besar ditargetkan sekian juta hektar untuk swasta di seluruh nusantara, maka bila tidak tercapai atau malah terjadi ketidakadilan, maka pemerintah bertanggungjawab untuk menyelesaikannya.

Namun demikian dalam prakteknya itu segala visi dan gagasan akan selalu berkelindan dengan aktor politik dan partai politik di tiap program kebijakan yang dijalankan pemerintah.Karena memang jabatan presiden adalah jabatan politik yang akan selalu menguntungkan bagi partai politik pengusung maupun para koalisi politik kekuasaan itu.

Sementara rakyat pemilih yang biasa maupun fanatik tetap sebagai penonton yang belum tentu juga akan menikmati manfaat dari apa yang mereka perjuangkan dengan polah biasa dan fanatismenya itu. Jadi soal pilpres, gagasan para Bacapres ini tetaplah disikapi dengan santuy tanpa diliputi suasana kebathinan yang dipenuhi amarah dan kebencian. Namun optimisme Indonesia kian maju tetap menjadi harapan. 

Karena apapun visi dan gagasan Bacapres dan Capres itu tetap muaranya adalah Konstitusi UUD 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun