Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis Tepian

15 Desember 2022   14:22 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:46 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada keramaian di sana bagai lalat yang melayang-layang di atas tumpukan ikan. Ikan-ikan segar yang seolah dijajakan pedagang di pasar tradisional. 

Keramaian itu berkerumun bagai semut-semut merah yang mengelilingi remah-remah gula pasir yang memiliki rasa ekstra manis. 

Kerumunan dan keramaian itu saling sorak membahana sebagai tanda ikatan satu sama lain yang gilang gemilang. 

Namun tampak semua itu semu dan tidak lama adanya. 

Ikatan sebagai isyarat mula-mula bersatu itu terurai kemudian. Tidak lagi menjadi kerumunan. 

Oleh sebab keakuan dan saling butuh pengakuan telah mengubah kebersamaan. 

Satu-satu dari mereka ingin diunggulkan oleh teman, dan oleh orang-orang yang ramai dan berkerumun itu, lalu pelan-pelan ada yang segera menjauh. 

Tapi ada seorang gadis yang tidak mau peduli dengan keramaian dan kerumunan itu. 

Ia Lebih memilih menjauh dan menepi sembari melatih diri untuk tidak terjebak terhadap sesuatu yang belum tentu pasti. 

Keramaian dan kerumunan itu baginya telah mengusik rasa dan sikap untuk tetap selalu berhati-hati. 

Bukankah menepi itu sesuatu yang lumrah dan wajar bagi orang yang tidak ingin turut campur pada hal yang kelak potensial membuatnya luka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun