Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Rindu

9 November 2022   08:08 Diperbarui: 9 November 2022   08:15 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara samar-samar

Bunyi terompet dan petasan terdengar dari kejauhan

Padahal gadis ini sudah memoles diri sepanjang hari di tanggal 31 Desember itu

Ia telah menunggu termangu

Hingga tertidur semalaman di pondok tepi danau

Ditemani suara jangkrik yang bernada parau

Pagi itu ia terbangun

Oleh burung rawa yang bersenandung pilu

Tanggal 1 Januari

Janji lelaki tidak terealisasi

Gadis ini hanya menatap sendu pada burung rawa yang datang kembali karena rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun