Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi dan Tiga Botol Serupa Bir

30 Juli 2022   23:21 Diperbarui: 30 Juli 2022   23:29 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang tak mau terpenjara pikirannya

Maka ia bicara untuk  membebaskan

Supaya remah-remah jorok yang melilit di benak terpendar

Di sini butuh orang lain yang mau mendengar

Ketika itu di mulai tuangkan serupa botol  bir pada gelas besarnya yang retak yang sudah tersaji

Lalu dengarkan

Kata-katanya runtut, teratur, dan logis

Tentang hidup yang dicita-citakan

"Kau pendengar yang baik,"katanya memuji sambil tandaskan gelas pada botol  pertama

Botol ke dua kembali dituangkan ke dalam gelas

"Terima kasih,"katanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun