Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selintas Bajang

30 Agustus 2020   07:33 Diperbarui: 6 September 2020   10:49 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadangkala dia datang, kadang djuga pergi. Tjoema sekedjap. Tak lama. Oentoek apa?Oentoek sekedar menengok. Dan, menoeroetkoe tiada goena poela, djuga tak menjenangkan. Bahkan menakoetkan.

Dia tampak ingin datang dan perginja itoe, sebagai soewatoe tjara oentoek mentjuri perhatiankoe. Akoe tahoe itoe. Semoea itoe oepaja dia agar terbebas dari rasa penasaran sadja. Rasa penasaran jang sekian lama dia pendam akibat salahnja.

Kesalahan fatal dia jang memboewat kami dipisahkan oleh roewang, dan waktoe. Tiada pesan maoepoen sekedar oetjapan jang setidaknja bisa mengoeatkankoe. Tak ada. Djusteru dia berikan tanda-tanda sekarang ini.

Entah selintas bajangan jang menjeroepai dia. Djendela jang terboeka seolah terhemboes angin. Lampoe jang tiba-tiba mati. Ataoe boenji soewara jang piloe terhimpit sesoewatoe. Akoe tak maoe pedoeli.

Semangkin akoe tak pedoeli, semangkin dia teroes ingin mewoedjoedkan diri. Rasanja dia ingin mengadoe, mengeloeh, atau meminta sesoewatoe.  Tetapi moestahil bisa dia lakoekan. Moestahil poela bagikoe oentoek meloeangkan waktoe.

Kondisi ini sebagaimana ditjeritera-tjeritera filem. Terasa mentjekam, tapi tak menakoetkan. Terasa menakoeti tetapi loetjoe. Seakan menegangkan tapi dipaksakan. Dan, akoe djuga tak pedoeli. Orang-orang barangkali demikian. Namoen sebagian lagi menikmati soewasana sematjam itoe.

Dan, akoe tak menikmati soewasana ini.

Namoen naas di soewatoe ketika, saat tak pedoeli itoe, akoe lengah. Ada bentoeran jang menghantam kepalakoe tiba-tiba. Akoe laloe berada disoewatoe tempat jang samar-samar, dan tak djelas. Namoen dia hadir dihadapankoe dalam kondisi oetoeh, lengkap, dan djelas.  Dia memeloekkoe, dan akoe meneteskan airmata. Akoe tak mengetahoei pasti rasa sekarang ini. Apakah rasa bahagia?Ataoekah rasa doeka?

Akoe menangis karena bersatoe kembali dalam dimensi jang sama. Dimensi roewang, dan waktoe jang satoe. Tak lagi dipisahkan sebagaimana doeloe. Akoe bebas bersamanja saat ini. Kami moelai merentjanakan apa jang beloem kami toentaskan sebeloemnja.

***

Jenadjah wanita itoe soedah diboengkoes rapi, siap oentoek dimakamkan. Amboelance tiba, laloe membawanja. Empat orang didalam amboelance tertoendoek seraja berdoa. Salah satoenja berbisik pada jang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun