"Moesibah datang tiada jang bisa elakan. Doeloe soewaminja ketjelakaan, sekarang isterinja poen mengalami."
"Ja, padahal mereka soewami isteri jang beloem dikaroeniai anak."
Dari pekoeboeran jang semoela ramai, hening kembali. Orang-orang kembali kepada tudjuan jang soedah digariskan. Garis kehidoepan mereka teroes berlandjoet. Sementara akoe, dan dia diam menetap disini sebagai djasad. Entah dimana roeh kami berada?
Akoe mati rasanja seperti mimpi.
Tabik!
*Sekadar cerita dengan ejaan dulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H