Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengemis Komat yang Pura-pura Buntung

4 Agustus 2020   15:40 Diperbarui: 6 Agustus 2020   09:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dari jarak 10 meter seorang lelaki kurus mirip dirinya mengawasi. Orang ini telah memperhatikan selama satu jam. Komat terlihat berulangkali memasukan uang ke balik celana komprangnya. Dalam satu jam itu dipikirnya Komat sudah bisa untuk makan selama tiga hari. Orang ini juga tahu ia pura-pura buntung di kaki. Segala borok, dan baju compang campingnya juga settingan Komat.

"Lagu lama ini diputer lagi,"cetusnya. 

Ia pun mendatangi Komat seraya membanting puntung rokok, dan diinjaknya.

"Darimana lu?"Tegasnya tiba-tiba.

"Dari tadi, bang,'balas Komat mengiba,

"Goblok!Bukan itu, lu siapa yang kordinir?"

"Gak ada, bang."

"Ini lapak si Kamit. Tumben hari ini gak datang dia. Bayar lu, satu jam 10 ribu di sini."

"Kok bayar?"

"Enak aja gratis. Mana ada lapak di sini yang gratis. Si Kamit setor satu jam segitu di hari Senin biasa. Bulan puasa 20 ribu satu jam. Ngerti?"

Ketimbang ribut, Komat keluarkan juga uang receh 10 ribu dan menyerahkannya. Orang ini bilang lagi setelah menerima uang itu, si Kamit di sini tiap Senin lima jam, satu minggu sekali. Jadi hokinya dia hari Senin. Satu bulan empat kali dia nongkrong. Selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu full. Minggu saja yang kosong. Mereka bilang katanya hari libur butuh refreshing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun