Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Angker di Tengah Sawah

13 Oktober 2019   18:58 Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang istri masih berpikir, siapa gerangan orang yang menggedor pintu keras-keras. Namun akhirnya perempuan itu memberanikan diri, perlahan ia buka pintu. Namun tatkala terbuka dihadapannya tampak sosok yang menurutnya seram tengah megap-megap nafasnya.

Perempuan itu pun berteriak sekuat tenaga.

Tooloooongggg, ada setan, ada setaaaan!!

Mendengar itu Kartam pun akhirnya bisa berteriak juga.

"Tooloooonggg, ada setan, ada setaaan!! Kartam menduga istrinya berteriak, setan yang ditemuinya di pohon mangga sana mengikutinya.

Karuan tetangga di sekitarnya berhamburan menuju kediamannya.  Ada yang bawa kemoceng, ember, gayung, centong, dan sapu lidi.

 "Mana setannya, mana setannya,"kata mereka berbarengan.

"Ini!!Tunjuk istrinya pada Kartam.

Kartam kaget ditunjuk begitu.

 Ia sontak bilang, "Saya Kartam, saya Kartam seraya mengusap wajahnya yang dipenuhi lumpur. Tetangga pun terkekeh, dan mulai serempak berbarengan menggunakan alat yang dibawanya, untuk mengguyur dan membersihkan wajah dan tubuh Kartam dari air sumur di dekat rumahnya itu.

Tengah malam itu sesaat jadi riuh di kediaman Kartam. Istrinya pun akhirnya tidak panik lagi. Ia kisahkan apa yang terjadi di sawah sana, pada istri juga tetangga. Kisahnya menyeramkan, hingga tetangga pun permisi pulang. Hening kembali di sekitar kediaman Kartam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun