Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiada Azan Magrib di Mushola yang Mungil Itu

18 Juni 2016   02:38 Diperbarui: 5 Maret 2020   19:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ini mushola kok gelap begini. Gak pada sadar apa semua warga. Kalo udah mau maghrib coba sebentar aja ke sini, yang rumahnya dekat nyalain lampu kek,”kata Haji Mukti rada sewot.

Zaid yang mendengar cuma diam, sementara yang lain matanya mengarah ke Zaid, seolah bilang di hatinya,”payah lu!”

Sampai di pintu mushola, di dalam memang gelap. Zaid langsung mendahului masuk, mencari saklar, tapi ia malah tersandung kakinya oleh sesuatu, dan menimpa tubuh Slamet yang terkapar lemas, mengaduh.

“Aduh, siapa ini yang tindih saya,”lirih Slamet.

“Astagfirullahhaladzim !,”sahut Zaid keras, dan setengah kaget.

“Ente Slamet nih!?

“Iya, saya bang,

Jemaah yang lain di muka pintu, yang tengah menunggu, termasuk Haji Mukti juga terkejut mendengar suara gaduh barusan. Mereka memburu masuk berbarengan ingin tahu apa yang terjadi. Tapi karena gelap, dan semua serentak masuk, sementara mushola ukurannya mungil, hanya 4x6 m, jadi yang ada cuma saling dorong, dan pegang tangan saja.

Karim tidak sengaja mendorong Salman, Salman pegang tangan Zuki, Zuki injak kaki Untung, Untung tidak jelas pegang siapa. Sebab mata mereka semua kabur, Yang dilihat mereka akhirnya cuma jubah Untung yang putih polos menjurai. Jadilah Untung dipegangi jubahnya, termasuk oleh Haji Mukti.

“Woiii, kenape jubah gue yang elu pegangin pade,”teriak Untung persis di telinga Haji Mukti.

“Ente kurang ajar, Tung,”sahut Haji Mukti menepuk pipinya Untung rada keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun