Pamer sekarang ini sudah menjadi gaya hidup, baik pamer dalam arti "negatif" di mana konten-konten yang dipamerkan tidak sesuai dengan norma dan budaya bangsa, maupun dalam arti "positif" di mana konten bersifat membangun, menghibur, dan sebagainya. Sayangnya, pamer dalam arti negatif ini justru semakin lama semakin menjadi kebiasaan yang buruk dan tidak baik. Memamerkan hal-hal bersifat pribadi contohnya. Sangat disayangkan, sekarang ini masalah pribadi dan aib justru dipamerkan melalui sosial media dengan bangga dan beralasan hak pengguna bebas untuk membagikan konten apapun sebebas-bebasnya. Meskipun undang-undang sudah dibuat seperti pornografi dan undang-undang ITE, namun nampaknya tidak memberikan efek was-was terhadap para pengguna Instagram.
 Perlu adanya sesuatu yang menjadi acuan dan arahan di mana pengguna Instagram akhirnya lebih menyaring konten apa yang pantas dan layak untuk dipamerkan terhadap publik, yang tentunya sesuai dengan norma dan budaya yang dipahami di Indonesia. Tapi tentu, perlunya kesadaran dari kita pada pengguna media Instagram untuk kemudian lebih mengontrol konten yang dipamerkan. Selain itu, dengan tidak memberika perhatian kepada pengguna yang sering memamerkan konten negatif juga cukup efektif. Seperti yang sudah disinggung, manusia memamerkan sesuatu untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan. Jika tidak mendapatkan perhatian dan pengakuan maka mereka akan jera dengan sendirinya dan tidak akan melakukan hal yang sama.
REFERENSI
Hipwee. April 2017. "Medsos Darurat Malu! Pelakor Makin Bebas Pamer Perselingkuhan di Sosial Media" . Diakses pada 23 Desember 2017. https://www.hipwee.com/wedding/pelakor-makin-tak-tahu-malu-selingkuh-dengan-suami-orang-kini-justru-diumbar-di-sosial-media-what/
Hipwee. Desember 2017. "Semakin Bergesernya Fungsi Media Sosial: Cewek Ini Ungkap Perselingkuhan Suaminya dengan Anak SMA". Diakses 23 Desember 2017. https://www.hipwee.com/hiburan/semakin-bergesernya-fungsi-media-sosial-cewek-ini-ungkap-perselingkuhan-suaminya-dengan-anak-sma/
Piliang, Yasraf Amir. 2008. Multiplisitas dan Diferensi Redefinisi Desain, Teknologi, dan Humanitas. Yogyakarta. Jalasutra.
Leary, Timothy. 1994. Chaos and Cyber Culture. California. Ronin Publising, Inc.
Mbete, A. M., dkk. 2013. Dinamika Bahasa Media Televisi, Internet, dan Surat Kabar.Denpasar. Udayana University Press.
PENULIS : Aenun Dafiq - Agustina Elda - Melinda Iryano - Muhammad Qowiyul - Salsabiilaa Maura
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H