Mohon tunggu...
Agustina Elda
Agustina Elda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gaya Hidup "Pamer" Ada Negatifnya, Jika...

29 Desember 2017   17:20 Diperbarui: 29 Desember 2017   19:19 2625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pamer sekarang ini sudah menjadi gaya hidup, baik pamer dalam arti "negatif" di mana konten-konten yang dipamerkan tidak sesuai dengan norma dan budaya bangsa, maupun dalam arti "positif" di mana konten bersifat membangun, menghibur, dan sebagainya. Sayangnya, pamer dalam arti negatif ini justru semakin lama semakin menjadi kebiasaan yang buruk dan tidak baik. Memamerkan hal-hal bersifat pribadi contohnya. Sangat disayangkan, sekarang ini masalah pribadi dan aib justru dipamerkan melalui sosial media dengan bangga dan beralasan hak pengguna bebas untuk membagikan konten apapun sebebas-bebasnya. Meskipun undang-undang sudah dibuat seperti pornografi dan undang-undang ITE, namun nampaknya tidak memberikan efek was-was terhadap para pengguna Instagram.

 Perlu adanya sesuatu yang menjadi acuan dan arahan di mana pengguna Instagram akhirnya lebih menyaring konten apa yang pantas dan layak untuk dipamerkan terhadap publik, yang tentunya sesuai dengan norma dan budaya yang dipahami di Indonesia. Tapi tentu, perlunya kesadaran dari kita pada pengguna media Instagram untuk kemudian lebih mengontrol konten yang dipamerkan. Selain itu, dengan tidak memberika perhatian kepada pengguna yang sering memamerkan konten negatif juga cukup efektif. Seperti yang sudah disinggung, manusia memamerkan sesuatu untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan. Jika tidak mendapatkan perhatian dan pengakuan maka mereka akan jera dengan sendirinya dan tidak akan melakukan hal yang sama.

REFERENSI

Hipwee. April 2017. "Medsos Darurat Malu! Pelakor Makin Bebas Pamer Perselingkuhan di Sosial Media" . Diakses pada 23 Desember 2017. https://www.hipwee.com/wedding/pelakor-makin-tak-tahu-malu-selingkuh-dengan-suami-orang-kini-justru-diumbar-di-sosial-media-what/

Hipwee. Desember 2017. "Semakin Bergesernya Fungsi Media Sosial: Cewek Ini Ungkap Perselingkuhan Suaminya dengan Anak SMA". Diakses 23 Desember 2017. https://www.hipwee.com/hiburan/semakin-bergesernya-fungsi-media-sosial-cewek-ini-ungkap-perselingkuhan-suaminya-dengan-anak-sma/

Piliang, Yasraf Amir. 2008. Multiplisitas dan Diferensi Redefinisi Desain, Teknologi, dan Humanitas. Yogyakarta. Jalasutra.

Leary, Timothy. 1994. Chaos and Cyber Culture. California. Ronin Publising, Inc.

Mbete, A. M., dkk. 2013. Dinamika Bahasa Media Televisi, Internet, dan Surat Kabar.Denpasar. Udayana University Press.

PENULIS : Aenun Dafiq - Agustina Elda - Melinda Iryano - Muhammad Qowiyul - Salsabiilaa Maura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun