Mohon tunggu...
Erson Bani
Erson Bani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis buku "Lara Jasad" (2023) & "Melayat Mimpi" (2023)

Hanya ingin mengabadikan kisah lewat aksara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melacak Jejak PBB dari LBB hingga Konflik Rusia-Ukraina

28 Februari 2022   18:27 Diperbarui: 28 Februari 2022   18:30 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, Jerman diminta untuk menyerahkan beberapa wilayah kepada tetangganya dan membatasi pasukan militernya sehingga bisa menghambat gerak Jerman untuk memulai perang. Rupanya negosiasi ini tidak melibatkan peran Jerman. Tidak heran jika Jerman kembali melakukan protes terhadap apa yang telah disepakati ini. Jerman sendiri kaget dengan pernyataan bahwa merekalah yang bertanggung jawab secara penuh terjadinya perang. Hasil perundingan yang tidak melibatkan Jerman ini disebut-sebut sebagai sebuah kompromi yang tidak disukai oleh pihak manapun.

Rupanya fondasi LBB yang terdiri dari beberapa negara belum sepenuhnya kuat. Pada 1939 perang kembali terjadi dan dikenal sebagai Perang Dunia II. Ternyata yang memulainya tidak lain adalah beberapa negara yang termasuk dalam LBB seperti Jepang, Italia, dan Jerman. Protes Jerman akhirnya dinyatakan dalam bentuk perang. Jauh sebelumnya, Jepang ternyata telah melakukan pernyerbuan ke Manchuria pada 1931, Italia telah bergerak memasuki Ethiopia pada 1935 dan Jerman melancarkan aksinya ke Austria dan Cekoslovakia pada 1938-1939, Rusia menyerang Polandia Timur, Lithuania dan Estonia pada 1939-1940 yang pada akhirnya meletuslah perang besar dalam sejarah dunia.

Banyaknya kerusakan bangunan dan juga korban jiwa akibat perang, telah membuat dunia merasa perlu dibentuknya sebuah wadah yang bisa mencegah terjadinya perang. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, beberapa negara pemenang (The Big Fives) seperti Amerika, Inggris, Uni Soviet, Perancis, dan Cina sepakat untuk membentuk organisasi baru yang dapat menampung anggota yang lebih banyak, dan dibentuklah Peserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) pada 24 Oktober 1945.

Sama halnya dengan yang terjadi pada LBB, beberapa negara juga menandatangani perjanjian atau yang disebut dengan Piagam Atlantik. Adapun beberapa hal yang termasuk dalam kesepakatan Atlantic Charter yakni tidak dibenarkan adanya usaha perluasan wilayah, setiap bangsa berhak untuk menentukan usahanya sendiri, setiap bangsa punya hak untuk turut serta dalam perdagangan dunia, dan perdamaian dunia harus diciptakan agar setiap bangsa hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan. PBB resmi berdiri pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan Prancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat, dan mayoritas dari 46 negara anggota lainnya. 

Pembentukan ini mempunyai beberapa tujuan, yakni menjaga perdamaian dan keamanan dunia, memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak asasi manusia, membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia, dan menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata.

Upaya untuk menciptakan perdamaian bukanlah hal yang mudah. Hadirnya PBB belum sepenuhnya bisa mencegah terjadinya perang. Hal ini dibuktikan dengan perang-perang yang masih terjadi setelahnya. Misalnya, Perang Dingin yang melibatkan dua blok yakni Timur dan Barat di bawah kepemimpinan Uni Soviet dan Amerika. Manifestasi dari Perang Dingin ini adalah Perang Korea (1950-1953), Perang Vietnam (1959-1975), Perang Cina-India (1962), dan berbagai perang lainnya hingga berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990-an. Rupanya cerita tentang perang tidak berakhir bersamaaan dengan berakhirnya Perang Dingin. Masih banyak lagi konflik yang terjadi dan tentunya butuh peran PBB.

Cara PBB Menangani Konflik

Kehadiran PBB setidaknya dapat memberikan kenyamanan kepada dunia. Berbagai konflik dapat dikatakan berhasil ditangani meskipun ada yang masih terus berlanjut hingga saat ini. Misalnya konflik Libanon-Israel, konflik di Sudan Selatan pada 2013, dan berbagai konflik lainnya. Dalam menangani konflik, ada beberapa agenda yang dimiliki oleh PBB yakni conflict prevention, peacemaking, peace keeping, peace building, peace time operation, dan peace enforcement.

Pertama, conflict prevention. Conflict prevention adalah sebuah upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan sehingga tidak sampai pada konflik yang lebih besar. Tindakan ini dapat dilakukan sedini mungkin dengan melihat berbagai faktor yang menjadi pemicu terjadinya konflik. Conflict prevention menjadi tahap awal dalam menangani konflik.

Kedua, peacemaking. Pada tahap ini, PBB mengajak kedua negara yang atau pihak yang sedang berkonflik agar dapat melakukan dialog sehingga mencapai kesepatakan untuk berdamai. Kehadiran PBB menjadi fasilitator dengan mencari solusi dan bisa meminta kedua belah yang sedang berkonflik untuk membuat perjanjian damai yang disepakati bersama.

Ketiga, peace keeping. Peace keeping adalah sebuah upaya untuk menjaga keamanan. Langkah ini diambil biasanya setelah konflik tidak bisa dihindari lagi. Pasukan militer dikerahkan untuk menjaga menjaga dan memulihkan perdamaian. Kehadiran pasukan militer bukan untuk memberikan serangan kepada satu pihak tetapi melindungi. Adapun tujuan dari peace keeping adalah menjaga terjadinya gencatan senjata, menjaga proses negosisasi, dan memberikan bantuan kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun