Bungsu saya sebelum usia lima tahun, sudah mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Dia juga sangat mencintai kegiatan membaca nyaring, pergi ke perpustakaan dan kegiatan literasi lainnya.
Mengapa membaca nyaring, atau read aloud istilah kerennya? Kegiatan ini, kegiatan sederhana sekali, tapi berdampak luar biasa.
Dengan kita membacakan nyaring, bounding kita dengan anak, terhubung dengan manis. Anak-anak menyukai kegiatan membaca juga dengan cara menyenangkan.
Pernahkah kita berpikir saat kita memaksa anak, untuk belajar membaca itu, malah menimbulkan trauma? Anak-anak memang akhirnya "terpaksa" belajar membaca dan bisa membaca.
 Namun, mereka tak suka kegiatan membaca. Mereka menganggap itu kegiatan yang sangat membosankan. Buku sebagai benda yang membosankan.
Itu akibat pemaksaan belajar yang menimbulkan trauma.
Dengan membaca nyaring, kita tanpa sadar mengajak anak belajar membaca dengan cara menyenangkan.
Hal tersebut terbukti di perkembangan putri dan putra saya. Yuk membaca nyaring di rumah!
Jakarta, 20 Januari 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI