Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cerita Tentang Read Aloud

20 Januari 2025   09:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bungsu saya sebelum usia lima tahun, sudah mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Dia juga sangat mencintai kegiatan membaca nyaring, pergi ke perpustakaan dan kegiatan literasi lainnya.

Mengapa membaca nyaring, atau read aloud istilah kerennya? Kegiatan ini, kegiatan sederhana sekali, tapi berdampak luar biasa.

Dengan kita membacakan nyaring, bounding kita dengan anak, terhubung dengan manis. Anak-anak menyukai kegiatan membaca juga dengan cara menyenangkan.

Pernahkah kita berpikir saat kita memaksa anak, untuk belajar membaca itu, malah menimbulkan trauma? Anak-anak memang akhirnya "terpaksa" belajar membaca dan bisa membaca.

 Namun, mereka tak suka kegiatan membaca. Mereka menganggap itu kegiatan yang sangat membosankan. Buku sebagai benda yang membosankan.

Itu akibat pemaksaan belajar yang menimbulkan trauma.

Dengan membaca nyaring, kita tanpa sadar mengajak anak belajar membaca dengan cara menyenangkan.

Hal tersebut terbukti di perkembangan putri dan putra saya. Yuk membaca nyaring di rumah!

Jakarta, 20 Januari 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun