"Kenapa, Entiiin?" sergah Bu Tintin heran, "disuruh ambil dan potongin semangka, malah bengong?" tanya Bu Tintin kesal.
"Punten, Bu... Iniii mana bisa dimakan? Ini masih muda semua, Bu!" sahut Bu Entin sambil garuk-garuk tengkuknya yang tak gatal.
"Masih muda, bagaimana?" sergah Jeni dengan kesal.
"Duh, punten Bu Jeni... Ini semangka masih muda semua, Bu! Kalo mau lihat semangka itu dari ini, dan juga warna kulitnya!" sahut Bu Entin menjelaskan.
"Coba sini saya yang belah!" ujar Jeni penasaran.
Dia meraih pisau yang tergeletak di lantai.
Sekali potong, semangka itu sudah terbelah sempurna dengan warna pucat.
"Waah beneran semangka muda!" pekik semua ibu-ibu di situ.
"Saya nggak jadi beli, ya? Semangka begitu, mana bisa dimakan?" celetuk beberapa ibu yang sudah pesan.
"Iya, saya juga!" sahut yang lainnya ikut-ikutan.
"Aduh!" ujar Jeni bingung.
Wajahnya pucat. Dia sudah menjanjikan garansi, jika semangkanya tak layak konsumsi.