Grafik dari Google menunjukkan, tren penggunaan istilah ini meningkat khususnya sejak 1960an. Sampai sekarang, tren itu bertahan di puncak. Sementara istilah "parentage"Â justru berkurang penggunaannya.
Lantas, apa itu "parenting yang baik"? Sah-sah saja bahwa setiap orang memiliki konsep atau pemikiran sendiri untuk menjawab ini. Sebab, ruang dan waktu menjadi faktor penting untuk merumuskannya. Ruang dan waktu itu merupakan properti setiap orang dan setiap orang itu unik. Konteksnya meluas ketika ruang dan waktu itu melebur dalam karakter tiap individu yang sudah unik tadi.
Orang dulu mungkin bilang, untuk mengasuh anak tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Orang zaman sekarang bersiteguh mengatakan, mengasuh dan mendidik anak harus dengan banyak membaca dan mengikuti zaman.
Itu sebabnya, tidak mudah merumuskan "parenting yang baik", apalagi ketika kita ingin mengkajinya lintas zaman. Rumus orang dulu belum tentu salah. Terbukti, ada sejumlah orang-orang besar bangsa kita yang telah lahir menjadi bapak-bapak sejarah. Meskipun, dulu kondisinya realtif amat sulit.
Kembali ke istilah "parenting yang baik", berdasarkan hakekat kata pembentuknya, secara gamblang penulis mengartikannya sebagai "pola asuh yang berkualitas baik".Â
Kualitas baik ini membawa "parenting yang baik" kepada konsep yang luas makna. Tidak hanya terkait satu bidang kehidupan, misalnya segi keuangan atau kecukupan materi, melainkan juga bidang lain termasuk psikologi, sosial, rasa aman, dan sebagainya.
Situs Healthy Place menyebutkan, "parenting yang baik" adalah akumulasi dari tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh orangtua dengan anak-anak mereka, yang didorong dan didasarkan pada tujuan akhir yang baik.
"Parenting yang baik" bertujuan untuk mengembangkan sifat-sifat karakter yang baik dalam diri anak-anak. Contohnya, kemandirian, inisiatif, kejujuran, pengendalian diri, kebaikan, dan kerja sama. Dengan begitu, suatu pola asuh dikatakan baik bila mampu menciptakan landasan yang sehat dan positif bagi perkembangan anak secara mental dan fisik.
Dalam hal ini, orangtua menjalani kehidupan mereka sebagai panutan. Anak-anak mendengarkan dan melihat apa yang orangtua lakukan, menyerap semua, dan mulai menirunya. (Catatan: "Parenting"Â mengisyaratkan adanya kegiatan yang sedang dilakukan oleh orangtua kepada anak. Jadi, proses itu tak terbatas waktu. Kapan saja, orangtua adalah model bagi anak.)
Tidak heran bila anak-anak yang terbiasa mengucapkan kata-kata kotor di sekolah akan "ditandai" sebagai anak-anak yang sehari-hari berada pada lingkungan atau rumah yang terbiasa berbicara kotor. Ada pepatah, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Dalam sejumah hal, mungkin itu ada benarnya.
"Parenting yang baik" Â membuat setiap orangtua sadar, bahwa mereka setiap saat diri diperhatikan oleh anak-anak. Mereka adalah model untuk ditiru. Baik dari perkataan, cara berbicara, cara merespon orang lain, dalam kedisiplinan dan keteraturan, dan sebagainya.