Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

TB, Urusan yang Belum Selesai

24 Maret 2023   23:52 Diperbarui: 25 Maret 2023   15:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktur ECDC, Andrea Ammon, mengatakan, pada 2021 pandemi COVID-19 berdampak besar pada negara-negara anggota ECDC.

"Sumberdaya TB teralihkan, dan pasien mengalami kesulitan dalam mengakses layanan klinis, sehingga memungkinkan terlambatnya diagnosis dan pengobatan pada sejumlah kasus TB," kata Ammon seraya menambahkan, diperlukan upaya untuk meningkatkan survailans dan pengobatan yang tuntas pada pengidap TB. "ECDC tetap berkomitmen untuk bermitra dengan dan mendukung negara-negara UE/EEA untuk mengakhiri epidemi TB."

Sebenarnya, tiga tahun lalu (sebelum pandemi), kawasan Eropa mengalami penurunan kejadian dan kematian TB tercepat di dunia. Namun pada 2021, angka kematian TB di wilayah itu meningkat dibandingkan tahun 2020, dan kurva insidensi yang menurun terhenti untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

(Foto: PNG Tree)
(Foto: PNG Tree)
Eropa Bertindak

"Ini adalah masa-masa yang luar biasa," kata Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa. "Kita harus memanfaatkan sepenuhnya teknologi baru, seperti diagnosis molekuler cepat; intervensi yang lebih baik dan lebih pendek untuk pencegahan, pengobatan dan perawatan; dan solusi kesehatan digital yang inovatif."

Menurut Kluge, pihaknya sebenarnya mempunyai kemampuan untuk memulihkan keadaan, namun mereka sangat membutuhkan kemitraan yang lebih kuat, konsisten, antara Negara Anggota, lembaga donor, dan masyarakat yang terdampak jika mereka ingin menjangkau setiap orang yang terkena TB dan memberikan pengobatan dan perawatan yang mereka butuhkan. Pada September tahun ini, pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB kedua tentang TB, para pemimpin Eropa dan sekitarnya akan berkomitmen pada target baru dan menetapkan tonggak sejarah baru untuk mengakhiri TB.

"Komitmen ini akan menjadi janji kami untuk membantu orang-orang yang paling membutuhkan -- karena TB sebagian besar adalah penyakit kemiskinan dan penelantaran, diselimuti oleh stigma dan diskriminasi, yang mempengaruhi mereka yang paling rentan. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memetakan lintasan baru untuk mengakhiri TB di Eropa, dan secara global, untuk selamanya," tegas Kluge.

Kasus di Eropa

Pada 2021, WHO melaporkan lebih dari 166.000 kasus TB baru dan kambuhan di Eropa. Atau, lebih tinggi daripada 164.187 kasus pada 2020, tetapi lebih rendah daripada 216.368 kasus pada 2019. Banyak negara melaporkan peningkatan jumlah kasus TB pertahun sejak 2020, dan secara keseluruhan ada sedikit (1,1%) pemulihan notifikasi TB.

Pada 2021, ada 33.520 kasus TB yang dilaporkan di EU/EEA, lebih rendah dari 33.800 kasus lebih ada 2020 dan 45.192 pada 2019. Meskipun tingkat notifikasi spesifik per negara sangat berbeda, tingkat notifikasi keseluruhan di banyak negara telah menurun selama lebih dari lima tahun terakhir, terutama selama dua tahun belakangan. Meskipun ini menunjukkan masih terjadi tren penurunan sejak peluncuran surveilans TB, kondisi beberapa tahun terakhir harus dilihat dalam konteks pandemi COVID-19 dan tantangan yang ditimbulkannya untuk layanan dan surveilans klinis TB.

Terkait prevalensi HIV pada kasus TB, diperkirakan angkanya mencapai 13%, atau tidak ada perubahan berarti setelah terjadi peningkatan drastis dari 4% menjadi 12% selama periode 2007--2016. Ada sekitar 29.000 kasus TB HIV-positif di Wilayah Eropa. Di EU/EEA, terdapat 12.277 kasus di mana 3,8% di antaranya dilaporkan sebagai HIV-positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun