Diagnosis dilakukan melalui sejumlah tes di mana penyandang prosopagnosia harus mengidentifikasi wajah orang terkenal dengan benar. Dalam Benton Facial Recognition Test (BFRT), penyandang prosopagnosia harus mencocokkan wajah target dengan salah satu dari enam pilihan wajah yang berbeda. Dalam Cambridge Face Memory Test (CFMT), mereka diperkenalkan pada enam wajah target; lalu diuji dengan serangkaian tiga wajah, termasuk satu wajah target yang sudah dikenal, yang harus mereka identifikasi dengan benar.
Hingga kini belum ada obat untuk prosopagnosia. Dengan adanya kemungkinan bahwa penyandang prosopagnosia mengalami gejala kecemasan atau depresi, bantuan seorang profesional mungkin dibutuhkan.
Sementara itu, diperlukan pula upaya untuk mengembangkan keterampilan kompensasi untuk mengenali individu, termasuk teman, anggota keluarga, dan kenalan, misalnya dengan memperhatikan tanda-tanda khusus mencakup fisik atau suara yang unik. Contohnya, seorang guru dapat mengidentifikasi seorang siswa dari tempat duduknya di kelas atau dari ransel yang dikenakan siswa itu setiap hari. Penyandang prosopagnosia bisa belajar dari orang-orang terkenal yang telah berhasil mengatasi kondisi tersebut, termasuk Oliver Sacks dan Chuck Close. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H