Mohon tunggu...
Nitaninit Kasapink
Nitaninit Kasapink Mohon Tunggu... -

Jari lebih bisa banyak bicara dibanding mulut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Dan Dendam

10 Desember 2014   23:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeritan perempuan itu masih saja terdengar, tapi anehnya tak seorang pun mendengarkan. Banyak orang berkumpul di depan rumahnya, tapi tak seorang pun membantunya. Hanya tegak diam, menonton perkelahian yang terlihat tak seimbang. Aku seorang perempuan dengan tubuh kecil, sedangkan dia seorang lelaki tinggi besar! Tapi mungkin jadi terlihat seimbang, karena aku bisa menangkis serangannya, dan bisa membalas serangan. Hingga kulihat dia mengambil pisau yang tadi kulempar. Tawanya licik. Senjata api kecilku kukeluarkan dari boots. Perlahan tapi pasti kuarahkan pada dirinya, sambil tersenyum.

Selesai, semua ini selesai. Tubuhnya yang terkapar bersimbah darah bukan lagi ancaman untuk aku dan anak-anakku... Polisi? Itu urusan nanti. Bos Cosa Nostra tempatku bergabung selalu membantuku dalam situasi seperti ini. Yang terpenting, anak-anakku dalam keadaan aman. Jeritan perempuan tak ada lagi. Raungan motorku memecah malam yang hening... Anak-anakku pasti sudah terlelap. Dan aku masih dalam perjalanan menuju base camp Costa Nostra... "Selamat tidur, sayang, mama pulang setelah ini", bisikku dalam hati.

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun