”Jadi kalau bisa, puasa atau tirakatan Klis?”. ”Wah iya mas, jelas!”. Saya diam, lalu sedikit menerawang, ”Tapi bisa ndak ya? Lha wong yang ngurus pendidikan itu, anggarannya sekarang paling gede setanah air...”. "Atau mereka sudah tirakat mas, lha wong anggarannya gede, tapi ada saja berita sekolah yang tidak terurus...", sambar Mukhlis. "Hush..! wis..wis Khlis, sudah wallohu a’lam ajalah” [ ]
*Ketika anggaran pendidikan masih terbesar prosentasenya (tapi berkurang jumlahnya) tanggal 16 Agustus kemarin, saya masih belum lupa pada tulisan saya tentang Mukhlis yang tidak terlalu pusing apakah anggaran pendidikan dia rasakan atau tidak, seraya meyakini dengan hati bahwa dia tetap mesantren, tetap sekolah, sepanjang pada Kanjeng Nabi Muhammad, Nabi Khidr dan para wali, ia berkirim Alfatihah. Sebuah hal yang mengingatkan saya pada kisah Ekalaya...
**maaf terlalu panjang, sepanjang tarikan rokok dan sruput kopi, semoga berguna untuk ziarah diri malam ini...monggo...bismillah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H