Mohon tunggu...
Er Pnambang
Er Pnambang Mohon Tunggu... -

"Sebab hidup tak semudah ketika anda bercerita, menulis atau berkomentar, mengecil diri kadang bisa mengisar setapak...". Tapi, kok serius sekali saya kayaknya ya? Di Kompasiana saya cuma pengen satu hal; ketawa; entah menertawakan atau ditertawakan...hahahahahahahahhhahahahahahahhhahahah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ekalaya dan Pendidikan Kita

19 Agustus 2010   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

”Jadi kalau bisa, puasa atau tirakatan Klis?”. ”Wah iya mas, jelas!”. Saya diam, lalu sedikit menerawang, ”Tapi bisa ndak ya? Lha wong yang ngurus pendidikan itu, anggarannya sekarang paling gede setanah air...”. "Atau mereka sudah tirakat mas, lha wong anggarannya gede, tapi ada saja berita sekolah yang tidak terurus...", sambar Mukhlis. "Hush..! wis..wis Khlis, sudah wallohu a’lam ajalah” [ ]

*Ketika anggaran pendidikan masih terbesar prosentasenya (tapi berkurang jumlahnya) tanggal 16 Agustus kemarin, saya masih belum lupa pada tulisan saya tentang Mukhlis yang tidak terlalu pusing apakah anggaran pendidikan dia rasakan atau tidak, seraya meyakini dengan hati bahwa dia tetap mesantren, tetap sekolah, sepanjang pada Kanjeng Nabi Muhammad, Nabi Khidr dan para wali, ia berkirim Alfatihah. Sebuah hal yang mengingatkan saya pada kisah Ekalaya...

**maaf terlalu panjang, sepanjang tarikan rokok dan sruput kopi, semoga berguna untuk ziarah diri malam ini...monggo...bismillah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun