Setelah diidentifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah, maka beberapa tantangan yang terjadi dapat di lihat dari segi lingkungan, contohnya lingkungan masyarakat, orang tua dan lingkungan sekolah. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Lingkungan masyarakat
Ruang terbuka untuk kegiatan bermain anak dilingkungan rumah yang sedikit.
- Melatih stimulus motorik anak perlu dilakukan di dalam dan di luar rumah. Stimulus di luar rumah juga penting untuk dilakukan, terutama untuk mengenalkan anak tentang lingkungannya dan sebagai adaptasi daya tahan tubuh anak. Namun terkadang tidak semua keluarga memiliki ruang terbuka yang memadai, misalkan area rumah yang semakin sempit, tidak terdapat taman dekat rumah atau playground dekat rumah yang sulit ditemui.
- Lingkungan keluarga
- orang tua terlalu proktektif
- Setiap orang tua rasanya wajar untuk mengkhawatirkan kondisi anaknya. Namun , dalam beberapa kasus, ada orang tua yang terlalu proktektif sehingga akhirnya menghambat perkembangan motorik anak. misalkan, anak diharapkan bermain dengan mainan yang  ada di rumah, mainan rumah yang terjaga kebersihannya aman untuk digunakan, sehingga anak dilarang bermain di luar rumah yang dapat memberikan eksplorasinya terhadap lingkungan. Padahal ada waktunya orang tua memberikan waktu untuk anak mengeksplorasi, tentunya dengan pengawasan dari orang tua. Jangan sampai sikap protektif berlebihan dari orang tua membuat kemampuan motorik anak tidak maksimal.
- Teknologi yang berkembang pesat
- Saat ini bisa dikatakan teknologi berkembang sangat pesat dan setiap aspek dari kehidupan kita dekat dengan teknologi. Aktivitas menonton TV , bermain gadet menyita waktu anak untuk dudk dan kurang bergerak. Orang tua harus lebih disiplin tentang pengaturan waktu anak dapat menggunakan gadget. Boleh saja bermain gadget namun tetap atur waktu dan pastikan anak tidak terlalu lama duduk sambil bermain gadget.
- Lingkungan sekolah
      Tantangan dari sisi anak didik berdampak sekali pada proses pembelajaran disekolah. Ada juga
      tantangan yang ada disekolah seperti :
- Faktor guru dalam pemilihan media ajar kurang menarik perhatian
- Media ajar tidak menggunakan media yang kongkrit
- Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan anak didik
- Ruang kelas yang tidak nyaman ketika di gunakan anak didik
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar anak didk serta model pembelajaran project based learning yang mendukung proses belajara mengajar.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut
- Lingkungan keluarga
- Dalam hal ini orang tua harus upaya mengetahui kegiatan meremas bongkahan singkong tersebut, yang dilaksanakan disekolah, agar di rumah kegiatan tersebut dapat diulangi lagi bersama orang tua di rumah. Agar kegiatan meremas bongkahan singkong rebus ini lebih optimal lagi dan menstimulus anak di rumah dan disekolah dapat singkron.
- Lingkungan sekolah
- Guru mengobservasi dan mendata peserta didik yang menggunakan kekuatan  otot jari anak yang rendah
- Guru melaporkan hasil observasi dan hasil pendataan peserta didik  yang memilki kemampuan menggunakan otot jari anak yang masih rendah kepada kepala sekolah
- Guru membuat sebuah inovasi pembelajaran yang menarik dituangkan dalam praktik untuk meningkat kekuatan otot-otot jari anak.
- Strategi
-       Strategi pembelajaran  yang dirancang oleh guru untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada tiga tahapan dalam merancang kegiatan pembelajaran meliputi.
- Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Perencanaan tersebut berupa rencana pelaksana pembelajaran atau (RPP), yang memuat sekurang kurangnya tujuan pembelajaran, meteri ajar, metode pembelajaran , sumber belajar dan penilaian hasil.
- Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan , kegiatan inti dan kegiatan penutup
- Evaluasi atau penilaian dilakukan guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan untuk menyusun atau memperbaiki rencana pembelajaran dikemudian hari
- Model Pembelajaran
       Berkaitan dengan model pembelajaran guru memakai model pembelajaran project based learning dimana disini anak didik diajak untuk bermain berbasis proyek. Pertama guru membawa benda kongkrit berupa tanaman singkong agar anak dapat mengamati, mengajukan pertanyaan tentang tanaman singkong, mengumpulkan informasi dengan melakukan beberapa aktivitas meremas bongkahan sing rebus, mengolah informasi dengan cara mencari solusi bagaimana caranaya singkong rebus tersebut dapat halus dengan menggunakan otot jari -jari anak , dan yang terakhir anak mengkomunikasikan berupa hasil pengamatan.
- Â Anak melaksanakan kegiatan ini dengan menggunakan kekuatan otot jari anak melalui kegiatan meremas bongkahan singkong rebus menjadi singkong tersebut menjadi halus, dan anak dijak untuk mengkreasikan membuat berbagai bentuk untuk dijadikan menjadi getuk lindri.
- Metode yang digunakan
- Metode yang digunakan yaitu metode bermain mengapa guru menggunakan metode bermain dikarenakan agar peserta didik dapat lebih bersemangat dalam kegiatan meremas bongkahan singkong rebus menjadi halus dan membuat kreasi bentuk getuk lindri dengan berbagai warna.
- Yang terlibat dalam strategi
- Dalam kegiatan pembelajaran meremas bongkahan singkong rebus yang terlibat dalam hal ini adalah, diantaranya:
- Pendidik atau guru yang sebagai fasilitator pembelajaran.
- Peserta didik sebagai subjek praktikan dalam kegiatan pembelajaran kali ini.
- Rekan sejawat yang membantu praktikan dalam mengdomuntasikan kegiatan pembelajaran
- Kepala sekolah yang sebagai penanggung jawab dalam kegitan pembelajaran
- Sumber daya dalam melaksanakan strategi
- Tanaman singkong yang utuh dari daun, batang, dan akar yang berupa singkong
- Video tentang tanaman singkong
- Laptop
- LKPD
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
- Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan mendapat hasil yang efektif hal ini dapat terlihat dari:
- Dengan kegiatan pembelajaran meremas bongkahan singkong rebus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan kekuatan otot-otot jari anak. Kegiatan dilakasanakan dengan dua kali pertemuan yaitu yang pertama adalah siklus satu dan siklus dua. Dalam siklus dua disini anak didik ada perubahan yang sangat signifikan, sebagian besar anak sudah mampu meremas bongkahan singkong dengan halus menggunakan kekuatan otot jari anak.
- Hasil
- Hasil dari kegiatan pembelajaran meremas bonglkahan singkong rebus ini sangat efektif sekali dalam menstimulus kekuatan otot-otot jari anak. Selain efektif dalam menstimulus kekuatan otot jari, anak juga dapat bermain dengan senang dan semangat dalam proses kegiatan pembelajaran meremas bongkahan singkong rebus.
- Respon
- Respon dari orang -orang termasuk pendidik lain , kepala sekolah dan orang tua anak didik yaitu respon mereka positif dan mendukung atas kegiatan ini, bahkan mereka ingin menerapkannya disekolah masing-masing agar pembelajaran lebih bermakna, terarah dan terencana yg diterima peserta didik
- Faktor yang menjadi keberhasilan
- Faktor yang menjadi keberhasilan yaitu semua langkah-langkah diatas, terlaksana dan subjek yang dalam hal ini peserta didik seta objek praktik baik ini berperan aktif. Sehingga keduanya adanya saling berkesinambungan  erat satu sama yang lainnya.
- Pembelajaran bagi penulis
- Pemeblajaran dari proses ini apabila kita mau bekerja keras, disiplin dan pantang menyerah dalam melakukan suatu kegiatan maka akan berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H