Ya, bagaimanapun canggihnya AI, robot ini tak akan pernah bisa menyamai manusia, karena robot diciptakan oleh manusia, dimana semuanya berdasarkan program buatan, yang notabene berasal dari keterbatasan akal manusia.
Itulah sebabnya, menurut saya pribadi, tidak salah curhat ke AI dalam konteks hanya sekedar untuk didengarkan. Namun untuk percaya sepenuhnya pada penilaian dan jawaban robot, menurut saya tidaklah tepat.
Karena robot tak punya empati ketika seseorang ingin mendapatkan dukungan dalam bentuk chemistry, tidak punya emosi juga yang bisa membuat seseorang merasa benar-benar tak sendiri, atau kejujuran untuk mengakui bahwa apa yang kita katakan itu benar, tepat atau salah dan keliru.
Oleh sebab itu, meskipun AI bisa menjadi tempat curhat yang nyaman, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama antara lain:
1. Tidak Memiliki EmpatiÂ
AI hanya bisa meniru respons emosional berdasarkan pola data, tetapi tidak benar-benar memahami atau merasakan emosi seperti manusia. Jadi bagi anda yang mungkin hanya ingin di dengarkan, sah-sah saja sih.
2. Jawaban Yang Terbatas
Namanya juga hasil programing manusia, pstinya jawaban dan kosakatanya terbatas pada hasil program yang di input dalam databasenya. Sehingga, Kadang AI memberikan respons yang terasa generik, kurang relevan, atau bahkan tidak nyambung dengan situasi yang dihadapi pengguna.
3. Tidak Bisa Memberikan Solusi yang Mendalam
AI bisa memberikan saran berdasarkan data yang relate, tapi tidak dengan data valid dari tiap-tiap orang. Faktanya pengolahan data diperlukan dalam memunculkan sebuah solusi.Â
Hal inilah yang menyebabkan AI tidak bisa menggantikan peran psikolog atau teman dekat yang benar-benar mengenal kondisi seseorang secara personal.
4. Kurang Fleksibel dalam Memahami Konteks
AI masih kesulitan memahami konteks emosional yang kompleks atau cerita yang penuh nuansa, seperti ironi, sarkasme, atau pengalaman yang sangat personal. Wajar saja, kan robot tak punya empati, emosi dan akal juga.
5. Keamanan Data & Privasi Bisa Jadi Risiko
Jika aplikasi AI tidak memiliki perlindungan data yang kuat, ada risiko informasi pribadi bisa disalahgunakan atau disimpan tanpa izin pengguna. Faktanya, apapun yang anda ketikkan, atau suara yang anda kirimkan akan masuk ke database AI tersebut. Sehingga, apabila sistem proteksinya tidak baik, bisa saja di hack ataupun disalahgunakan oleh si pengembang maupun pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
6. Bisa Menimbulkan Ketergantungan
Beberapa orang mungkin jadi terlalu bergantung pada AI untuk curhat, sehingga mengurangi interaksi sosial dengan manusia yang sebenarnya lebih penting dalam membangun hubungan emosional yang sehat. Â