Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjamurnya Barbershop, Bukti Perubahan Zaman

30 Januari 2025   17:19 Diperbarui: 30 Januari 2025   17:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : design melalui canva.com

Barbershop beberapa tahun lalu masih terkesan tempat cukurnya orang-orang berduit, apalagi di tempat saya, kebanyakan yang masuk dan cukur di sana dulunya adalah bapak-bapak mentereng atau yang berwajah chindo.

Namun hari-hari ini barbershop seakan menjamur, keberadaannya hampir bisa ditemui di banyak tempat, tidak hanya di ibukota provinsi, namun juga di daerah pinggiran. Jangan ditanya jika sudah di area wisata dengan coffeshop yang bertebaran. Ada yang menarik bagi saya tentang barbershop ini.

Menjamurnya barbershop seakan memberikan bukti nyata bahwa zaman telah berubah. Tampilan semewah apapun seakan tak menjadi penghalang semua kalangan untuk mencoba cukur rambut keren ala barbershop. 

Termasuk bocah kecil saya, yang saat ini berumur 8 tahun. Katanya "cukur di barbershop aja ya ma, enak di sana, di pijit dan di keramasin, harumm" begitu celotehnya. Lalu apa saja sih sebenarnya layanan barbershop ini sehingga dapat terus eksis dan cenderung menjamur?

Sejarah Barbershop

Sebelum tahu layanannya, bagaimana kalau kita flashback sedikit tentang asal mula barbershop ini. Ada beberapa fase yang dapat saya kumpulkan dari berbagai sumber, tentang perkembangan tukang cukur sebagai berikut :

1. Zaman Mesir Kuno dan Romawi

Tukang cukur pertama kali diketahui ada di Mesir Kuno sekitar 5000 SM. Mereka menggunakan pisau dari batu untuk mencukur rambut dan janggut. Sementara itu di Romawi, Yunani, dan Mesopotamia, barbershop menjadi tempat berkumpulnya kaum pria untuk berdiskusi.

2. Abad Pertengahan – Tukang Cukur Bedah

Pada abad ke-11 hingga 18, tukang cukur tidak hanya mencukur rambut tetapi juga melakukan prosedur medis seperti pembekaman, bedah ringan, dan pencabutan gigi. Simbol tiang barber (barber pole) kabarnya berasal dari kain perban merah-putih yang digunakan dalam prosedur medis mereka.

3. Revolusi Industri dan Era Modern

Pada abad ke-19, tukang cukur mulai fokus hanya pada perawatan rambut dan janggut, sementara praktik medis diambil alih oleh dokter profesional. Tak lama kemudian Barbershop berkembang menjadi tempat perawatan pria yang juga menjadi ruang sosial.

4. Era Modern dan Tren Barber

Di abad ke-20 dan 21, barbershop berevolusi dengan konsep modern dan vintage, termasuk barbershop premium yang menawarkan layanan eksklusif seperti perawatan wajah, minyak janggut, dan pencukuran ala klasik.

Tren barber culture semakin berkembang, dengan banyaknya barber menghadirkan gaya khas seperti fade haircut, pompadour, dan undercut. Tentunya mengikuti perkembangan gaya rambut si trend setter masa itu.

Layanan Barbershop Yang Lebih Memikat

Layanan standar barbershop umumnya mencakup beberapa aspek dasar dalam perawatan rambut dan grooming pria. Berikut adalah layanan yang biasanya tersedia di barbershop antara lain:

1. Potong Rambut (Haircut)

Namanya juga barbershop ya, maka layanan utamanya memang potong rambut alias haircut. Pilihannya pun sebenarnya tidak jauh beda dengan cukur rambut jadul, hanya saja tempat yang disediakan memang lebih nyaman dan bahkan bisa konsultasi dulu. Adapun beberapa jenis layanan yang disediakan untuk potong rambut seperti :

  • Potong rambut standar – Model klasik atau tren terbaru.
  • Fade & Taper – Teknik gradasi untuk tampilan lebih stylish.
  • Crew Cut & Buzz Cut – Potongan pendek yang simpel dan rapi.
  • Layer Cut & Texturizing – Memberikan tekstur pada rambut agar lebih bervolume.

Biasanya juga ditambahkan dengan service extra seperti Head Massage – Pijatan kepala untuk mengurangi ketegangan, ataupun Neck & Shoulder Massage – Pijatan ringan setelah potong rambut untuk relaksasi.

2. Cukur Jenggot & Kumis (Beard & Mustache Trim) seperti :

  • Shaving – Cukur habis dengan pisau cukur tajam untuk tampilan bersih.
  • Beard Trimming – Merapikan dan membentuk jenggot sesuai keinginan pelanggan.
  • Hot Towel Shave – Teknik mencukur dengan handuk hangat untuk pengalaman lebih nyaman.

3. Hair Wash (Keramas)

Nah ini layanan yang biasanya bikin pelanggan betah dan balik lagi, dikasih keramas gratis. Bahkan dapat pijit-pijit ringan juga di bagian kepala dan pundak loh, adapun keramas ini biasanya meliputi :

  • Cuci rambut sebelum atau sesudah potong – Menggunakan sampo dan conditioner.
  • Scalp Massage – Pijatan ringan saat keramas untuk relaksasi.

4. Styling Rambut

Untuk styling atau gaya cukur rambut memang menurut saya para pekerjanya cukup terampil ya, dan penampilan mereka rata-rata rapi, klimis dan wangi. Untuk styling rambut beberapa layanannya antara lain :

  • Hair Styling – Menggunakan pomade, wax, atau gel untuk tampilan rapi setelah potong rambut.
  • Blow Dry – Menata rambut dengan hair dryer agar lebih bervolume.

6. Layanan Tambahan (Opsional di Beberapa Barbershop)

Ada juga sejumlah layanan tambahan lainnya di sejumlah barbershop besar yang menawarkan perawatan seperti :

  • Ear & Nose Waxing – Membersihkan bulu di telinga dan hidung.
  • Facial Treatment – Masker wajah atau scrub untuk membersihkan kulit.
  • Hair Coloring – Pewarnaan rambut dengan cat permanen atau semi-permanen.
  • bahkan hair spa sekaligus.

Menjamurnya Barbershop Bukti Perubahan Zaman

Tak bisa dipungkiri bahwa menjamurnya barbershop memang salah satu bukti nyata perubahan zaman. Bagaimana tidak, jika tukang cukur rambut jaman dulu lebih dikenal dengan cermin dan bangku kayunya, saat ini barbershop menawarkan layanan cukur rambut ala salon.

Ya, jika zaman saya dulu salon familiar dengan potong rambut perempuan alias kaum wanita, seiring dengan perkembangan zaman tempat cukur rambut pria pun mengalami perubahan tersendiri. Lebih simplenya, tak mau kalah dengan salon untuk wanita.

Perkembangan teknologi dan semakin majunya jenis layanan di berbagai bidang, menghadirkan tampilan tersendiri dari layanan cukur rambut yang hari ini lebih keren disebut barbershop ini. Semakin ke sini, semakin menjamur, maka semakin kompetitif juga harga yang ditawarkan oleh para pelaku usahanya.

Jika di tukang cukur jadul saat ini biaya cukur bisa hanya 15rb sampai 20rb saja, maka di barbershop harga 35 ribu sudah cukup untuk mendapatkan layanan cukur rambut sesuai pesanan, keramas atau hairwash dengan layanan di ruangan ber AC dan tentunya simple hair styling.

Antrinya pun disediakan kursi atau sofa lengkap dengan sebuah televisi. Tak hanya itu, uniknya pelaku usaha barbershop juga punya pemikiran kreatif, dimana barbershop ini kadang selalu bergandengan dengan coffeshop ataupun shoes washing (tempat cuci sepatu).

Tentunya ini bukan tanpa tujuan, pelaku usaha hari ini semakin kreatif untuk menjalankan jenis usaha yang variatif dalam satu lokasi. Hal ini tentunya untuk lebih memaksimalkan biaya operasional dan meraih keuntungan lebih pastinya. 

Semakin menjamurnya barbershop juga tentu saja sebagai hasil dari meningkatnya peminat atau masyarakat akan layanan cukur rambut pria yang lebih nyaman dan terkesan bonafit. Siapa saja bisa keren dalam sekali cukur, begitu kira-kira slogan yang pernah saya baca di salah satu barbershop.

Meskipun jasa cukur rambut traditional atau jadul akan tergeser, namun bukan berarti hal ini negatif ya. Justru ini membuat kita memiliki pilihan kedua, apakah mau yang hemat di tempat biasa ataukah lebih gaya dan nyaman di tempat cukur kekinian. Semua kembali ke pilihan masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun