"Orang Tua Takut Anak Kecanduan HP, Salah Siapa?" Ada satu artikel yang menarik di salah satu media online pagi ini, soal wacana libur sebulan selama Ramadhan.
Namun Sebenarnya bukan artikelnya yang menarik perhatian saya, melainkan komentar para pembaca di bawahnya. Salah satunya kira-kira berbunyi begini "Enggak setuju ah, nanti anak² maen hp seharian".
Atau yang lain dengan komentar seperti "1. Di setiap sekolah negeri tdk semata anak 2 muslim ttp juga non muslim , kalau orientasinya spy lebih fokus ibadah, bagaimana dg anak2 non muslim, ya jadinya waktu diisi dg main game dll"
Lalu selanjutnya, kira-kira siapa yang akan disalahkan atas hal yang saat ini menjadi fenomena tersebut? Mari kita bahas satu persatu.
Faktor Penyebab Anak Kecanduan HP
Sudah lama saya ingin sekali menulis terkait anak-anak yang kecanduan HP ini. Bukan tanpa alasan, karena banyak sekali fenomena di sekitar saya yang membuat miris.
Ketika saya melihat di sekitar saya anak-anak SD khususnya, sudah dibekali dengan HP, dibelikan HP pribadi, dan bahkan tak jarang saya perhatikan ada anak balita pun dibekali gadget ini hanya agar mereka diam dan mudah di kontrol.
Padahal anak yang aktif adalah salah satu indikator baiknya tumbuh kembang. Ironis memang, seakan para orangtua punya baby sitter digital yang tak perlu keluar biaya lagi, hanya agar anak tenang dan anteng.
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita lihat dulu beberapa faktor penyebab anak kecanduan HP. Anak-anak yang kecanduan HP (handphone) sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor umum seperti:
1. Lingkungan Keluarga
Kurangnya kesadaran orangtua akan bahaya gadget yang berlebihan, sehingga anak diberikan hp sebelum waktunya, bahkan dibiarkan menggunakan HP tanpa batasan waktu atau aktivitas yang terarah.
Hal ini juga ditambah dengan keteladanan dari orangtua kurang baik, seperti jika orangtua sering bermain HP, anak cenderung menirunya.