Dalam keseharian saya pribadi, banyak saya temui ibu-ibu yang lebih sibuk dengan hp di tangan daripada mengajak anaknya bicara atau bermain bersama. Belum lagi bapak-bapak yang juga suka nonton short reel youtube dan tertawa sendirian.
Lalu ibu-ibu yang kelelahan dan demi mengurangi stressnya mengurus anak, akhirnya memberikan hp, tontonan youtube agar balitanya diam dan tenang. Terlihat sekali  HP sudah membudaya, tak lagi ada aturan usia. Batasannya hanya soal suka atau tidak, bahkan orang tua seakan tak lagi bisa mengontrol hak mereka dalam membatasi.
Lalu ketika anak-anaknya sudah terlanjur kecanduan dan jadi tantrum, banyak saya dengar keluhan yang sama muncul
"Susahnya dilarang main hp, kalo kita ambil hpnya dia ngamuk".
Anak Kecanduan HP, Salah siapa?
Dari sudut pengamatan saya pribadi, lingkungan pertama yang ingin saya salahkan tentu saja orang tua. Bagi saya, apapun itu dasar dan awalnya pasti dari bagaimana orang tua mendidik anak.
Mendidik di sini tak hanya mencakup mengajari, namun juga mendisiplinkan, menanamkan paham yang benar akan banyak hal-hal dasar dalam kehidupan awalnya.
Seperti ketika balita, anak mulai diajari dimana harus pipis yang benar, atau bagaimana makan yang benar. Apa makanan yang baik dan sehat bagi tubuhnya, dan mana yang buruk dan membuat tubuhnya bisa terserang penyakit. Kemudian sebagai orang tua harus memberikan contoh dan teladan yang baik, kapan waktunya shalat, kapan waktunya bermain dengan anak, kapan waktunya tidur.
Mendidik anak terkait disiplin adalah pondasi penting, karena dengan menanamkan disiplin ini, anak akan lebih mudah untuk memahami mana yang baik bagi dirinya dan mana yang buruk.
Masalahnya banyak sekali orang tua yang berfikiran bahwa memenuhi kewajiban kepada anak itu adalah menyenangkan mereka secara keseluruhan. Padahal yang lebih tepat memenuhi kebutuhan mereka, sesuai porsinya. Jikapun ada kesenangan yang ingin kita berikan, haruslah dengan pertimbangan matang akan kebaikan dan keburukan bagi mereka.
Disini pola pikir orang tua seakan menjadi hal besar yang sangat dibutuhkan. Kedewasaan orang tua dalam mengambil sikap terhadap permintaan dan kebutuhan anak, menjadi krusial. Jujur, saya di rumah tak punya televisi, dari ketiga anak saya yang pegang dan punya hp cuma yang sulung, itupun didapatkannya dengan kerja paruh waktu, dan dengan komitmen tanggung jawab dalam penggunaannya.
Kalaupun si anak-anak yang masih SD ingin nonton kartun, maka mereka menyaksikan melalui komputer, dengan program yang tetap saya kontrol dari akun saya. Tak lupa saya terangkan tipe tontonan yang baik dan buruk agar mereka paham.
Tips Antisipasi Agar Anak Tak Kecanduan
Tips antisipasi agar anak tak kecanduan, ini sebenarnya lebih kepada eksperimen dan pengalaman saya sebagai ibu dari tiga anak.