Konsep Internasional dengan kearifan lokal
Konsep event ini sendiri memang menurut saya pribadi bercitarasa internasional alias gaya eropa gitu. Mulai dari penataan layout, pemilihan property seperti meja, bangku, taplak dan berbagai ornamennya seperti lampu gantung di hampir seluruh area, dan lampion.
Namun semua tenant tidak dibuat dengan bahan tenda pada umumnya, tapi dibuat dengan bedek bambu dan beratapkan ilalang, yang menunjukkan ciri khas Lombok.
Tak hanya itu, event ini dikemas dengan menerapkan aturan less plastic dan konsep eco market serta cahsless atau transaksi non tunai. Seluruh area festival juga bebas dari kendaraan bermotor maupun sepeda, alias seluruh pengunjung berjalan kaki.
Di depan area plaza, sebuah panggung besar dengan berbagai hiburan seperti DJ, band lokal, dan atraksi firemen pun dihadirkan non stop. Cuma pas adzan mereka akan break dulu, untuk menghormati waktu adzan.
Event ini dibuka setiap jam 4 sore dan berakhir jam 10 malam, yang menarik adalah di tiap hari pembukaan nya akan ada penampilan kesenian gendang beleq yang akan ditabuh lengkap dengan penarinya menuju ke depan panggung utama.
Program Kegiatan dan Hiburan
Jadi Festival ini terbagi dalam 3 area, yaitu area Kuliner, area plaza dan area anak.
Di area kuliner ini memang terdiri dari kios-kios pedagang yang ada di bazar mandalika, yang telah ditata sedemikian rupa agar lebih menarik bagi pengunjung yang datang. Aneka makanan lokal dan nusantara ada di sini.
Untuk area Plaza terdiri dari para pelaku UMKM yang kebanyakan merupakan member dari Lombok Eco Flea Market, serta sejumlah pelaku usaha dari beberapa hotel dan pengusaha kuliner legend.