Tak semua anak broken home jadi broken life, kira-kira begitu yang melintas di kepala saya ketika melihat beberapa jejak digital wawancara seorang eminem di sejumlah kesempatan.Â
Awalnya saya tidak terlalu tertarik tentang kasus P diddy yang sedang viral dengan ikon baby oilnya, yang ternyata menghebohkan dunia entertainment international. Namun ketika tahu bahwa Eminem adalah salah satu yang tak bisa disentuh oleh Cengkraman si P Diddy ini, entah bagaimana saya jadi penasaran sendiri, bagaimana sih karakter dari Eminem ini.
Kebetulan saya juga adalah penggemar musip hip hop alias rap, dan si Eminem ini masih menjadi salah satu rapper yang saya sukai hingga kini. Wajar dong ya, saya jadi kepo lagi, tentang karakter dan perjalanan hidupnya yang baru hari ini saya ketahui dengan jelas.
Perjalanan Seorang Eminem
Perjalanan seorang Marshall Bruce Mathers III atau yang lebih kita kenal dengan Eminem ternyata sangat pahit. Eminem yang lahir pada 17 Oktober 1972 di St. Joseph, Missouri, punya hidup yang cukup sulit. Ia tumbuh dalam keluarga yang tidak stabil; ibunya, Debbie, sering berpindah-pindah tempat tinggal, dan ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, yang meninggalkan keluarga ketika Eminem masih bayi.
Hubungan Eminem dengan ibunya, Debbie Mathers, memang kompleks dan penuh konflik. Dalam wawancara dan lirik lagunya, Eminem sering menggambarkan masa kecilnya sebagai sulit, dengan penekanan pada perasaan tidak diinginkan dan pengalaman kekerasan.
Dia mengaku bahwa ibunya sering marah dan kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan terhadapnya. Hal ini menyebabkan ketegangan yang besar antara mereka. Meskipun ada momen-momen kasih sayang, banyak lagu Eminem mencerminkan rasa sakit dan frustrasi yang ia rasakan terhadap pengasuhan yang ia alami.
Bahkan saya pun ikut merasakan sakitnya ketika dalam salah satu video, eminem menyatakan ibunya pernah berkata bahwa dia lebih baik melihatnya mati daripada melihat Eminem sukses. Menyakitkan bukan?
Dalam lagu "Dear Mama" dan beberapa lagu lainnya, ia menyampaikan perasaan campur aduk mengenai ibunya, mencerminkan bagaimana pengalaman masa kecilnya memengaruhi hidup dan kariernya. Hubungan mereka tetap rumit, dengan masa lalu yang menyakitkan namun juga momen-momen yang menunjukkan kasih sayang.
Eminem mengalami banyak kesulitan di sekolah, termasuk perundungan dari teman-temannya karena latar belakangnya dan minatnya terhadap rap. Meski demikian, ia menemukan pelarian dalam musik dan mulai menulis lirik rap sejak usia muda. Ketertarikan ini membawanya ke dunia rap di Detroit, di mana ia berjuang untuk mendapatkan pengakuan di tengah dominasi artis kulit hitam.
Kegagalan Pernikahan dan Kemiskinan
Eminem pertama kali menikah pada tahun 1999 dengan Kim Scott, tetapi perceraian mereka terjadi pada tahun 2001. Mereka kemudian menikah lagi pada tahun 2006, tetapi hubungan itu juga tidak bertahan lama dan akhirnya bercerai lagi.
Eminem dan Kim Scott pertama kali bertemu di sekolah menengah di Detroit, Michigan. Mereka menjadi pasangan saat masih remaja dan akhirnya menikah setelah beberapa tahun berpacaran. Hubungan mereka mengalami banyak naik turun, yang juga menjadi tema dalam banyak lagu Eminem.
Hubungan mereka sangat tumultuous, sering kali dibumbui dengan konflik, tetapi mereka tetap saling terhubung karena memiliki seorang putri, Hailie Jade yang lahir pada tahun 1995. Banyak lagu Eminem yang membahas hubungan ini, termasuk tema cinta, kehilangan, dan pertikaian
Dalam kondisi jiwa yang penuh luka akibat keluarga dan masa kecilnya, ternyata seorang eminem harus berhadapan dengan kegagalan pernikahannya, bahkan harus merawat sendiri putri kandungnya saat itu, dimana cerita yang paling membuat saya terharu sendiri.
Eminem dalam sebuah lagunya, 'Mockingbird' bahkan mengakui tidak mampu membelikan hadiah ulang tahun pertama putrinya Hailie karena tidak memiliki uang. Meskipun sempat bekerja di beberapa tempat namun berujung pahit juga. Hingga akhirnya, di satu waktu yang merupakan titik baliknya, ia sadar bahwa ada putrinya yang harus ia perjuangkan agar mendapat hidup yang lebih layak dan lebih baik.
Pun di sisi lain Eminem menegaskan bahwa ia tak akan pernah menikah lagi, karena dia mengakui, bagaimanapun dia tetap mencintai mama Hailie alias Kim, mantan istrinya. Bahkan kabarnya, hingga saat ini dialah yang tetap memberikan dukungan finansial bagi mantan istrinya itu.
Berhasil Menjadi Superstar dan Ayah Impian
Hingga pada akhirnya, akibat bakat dan keteguhan tekadnya, iapun menjadi seorang rapper kulit hitam yang punya nama besar dalam dunia industri musik international. Eminem, siapa yang tak kenal dirinya, penulis lagu dan rapper kontroversial, yang tak segan menyuarakan fakta dan realita dalam setiap lirik lagunya.
Kehidupannya berbalik 360 derajat dari seseorang yang terluka dan sangat memprihatinkan, menjadi seorang public figur dengan kekayaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Singkatnya, ia berhasil memberikan kehidupan yang layak bagi Hailie putrinya.
Di samping itu, dirinya pun membuktikan bahwa meskipun ia berasal dari keluarga yang broken dan bermasalah, namun tak membuat dirinya lantas melanjutkan tradisi itu kepada keturunannya. Eminem, dalam pengakuannya di banyak wawancara menyatakan bahwa putrinya adalah penyelamat baginya.
Kehadiran Hailie Jade ternyata mampu membuatnya bebas dari belenggu obat-obatan dan kecanduan alkohol. Tekadnya untuk menghadirkan kehidupan yang layak bagi putrinya saat itu sebagai bentuk tanggung jawab seorang ayah yang baik, ternyata mampu mengantarnya sukses dalam membesarkan Hailie, bahkan mengantarnya ke pernikahan.
Dan fakta di sepanjang perjalanan kariernya, Hailie ternyata sangat mengidolakan ayahnya. Wajar saja, karena ternyata Eminem juga memutus berbagai pengasuhan keras dan menyakitkan dari orang tuanya dulu. Ia tidak ingin itu menimpa atau dialami oleh Hailie.
Oh ya, ada lagi yang membuat saya tidak habis pikir, bahkan Eminem juga mengadopsi anak hasil hubungan Kim dengan pria lain, sebagai anaknya sendiri. Dirawat dan dibesarkan hingga sukses saat ini. Jadi yang membuat saya bertanya-tanya, ketika banyak sekali kasus anak-anak yang mendapat kekerasan saat kecilnya menjadi seorang psyco atau rusak moralnya dan mentalnya, mengapa si Eminem justru menjadi manusia yang begitu berempati?
Hal ini seakan membuat stigma negatif bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan broken home pastilah akan menjadi rusak juga ke depannya. Akan meniru perilaku yang diterimanya, akan menjadi orang yang senang menyakiti orang lain juga.
Faktanya, seorang Eminem mampu membuka mata dunia bahwa menjadi seorang yang sukses dan berempati itu adalah pilihan. Meskipun sejumlah faktor juga pastinya menjadi pendorong, seperti misalnya bertemu dengan lingkungan yang mampu membawanya kembali ke jalur positif, atau seperti Eminem bertemu dengan Dr. Dre yang jadi pembimbingnya dan mempercayainya. Belum lagi Hailie yang jadi motivasi terbesarnya.
Bagi kalian di luar sana, yang mungkin mengalami pahitnya broken home atau pola asuh yang salah dari orang tua kalian, luka itu pasti ada, tetap ada, namun menjadi manusia yang lebih baik dan sukses adalah pilihan masing-masing.
Bagi saya pribadi, pembalasan terbaik atas luka dan sakit yang pernah kita alami, adalah menjadi versi terbaik dari diri sendiri, berjuang untuk bangkit dan menjadi sukses di atas kaki saya sendiri. Sampai tak ada yang bisa memandang sebelah mata dan meremehkan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H