Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Baterai Kasih Sayang Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

7 Oktober 2024   18:32 Diperbarui: 7 Oktober 2024   18:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Memahami Baterai Kasih Sayang pada anak, yang sebenarnya saya atau anda sebagai orang tua wajib tau. Bila sebelumnya saya tuliskan pentingnya belajar parenting bagi orang tua, kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang baterai kasih sayang.

Saya adalah salah seorang fans berat Dr. Aisyah Dahlan, beliau sudah begitu dikenal terutama di youtube. Beliau adalah  seorang pakar dalam bidang neuropsikologi dan kesehatan jiwa, serta konsultan keluarga sekaligus motivator. 

Saya sendiri banyak belajar dari ceramah maupun penjelasan beliau tentang bagaimana mendidik anak tanpa meninggalkan luka. Dari judulnya saja rasanya begitu nendang untuk saya  sebagai seorang ibu. Langsung saja, simak selengkapnya berikut ini.

Apa Sih Bahasa Kasih Sayang itu?

Bahasa kasih sayang atau bahasa cinta antara orangtua dan anak begitu sering kita dengarkan, namun pernahkah kita berusaha memahami apa sih artinya atau bagaimana bentuknya?

Menurut Dokter Aisyah, Sebetulnya bahasa kasih atau bahasa cinta atau mawadah warohmah ini adalah cara yang digunakan seseorang untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan cinta di dalam dirinya kepada orang lain.

Kadang-kadang anak-anak  kita sebetulnya sayang kepada kita selaku orang tuanya, namun cara mengungkapkannya ternyata akan berbeda dengan kebiasaan atau cara kita sebagai orang tua dalam mengungkapkan kasih sayang kita terhadapnya.

Maka, disebabkan adanya perbedaan bahasa kasih sayang pada tiap-tiap orang, maka ini perlu kita kita ketahui juga sebetulnya apa saja jenis bahasa kasih sayangnya.

Jenis-Jenis Bahasa Kasih

Dr. Adi W. Gunawan adalah seorang pakar di bidang hipnoterapi klinis dan penulis buku tentang hipnosis dan terapi pikiran di Indonesia, pernah juga mengutarakan teori tentang baterai kasih saying. Menurutnya,  di dalam diri manusia itu sebetulnya ada baterai kasih sayang yang diumpamakan 5 baterai.

Dimana dalam teorinya mengungkapkan bahwa rasa aman seseorang berbanding lurus dengan isi baterai kasihnya. Artinya kalau seseorang Baterainya itu kosong maka dia merasa tidak aman. Seorang anak Bila baterainya kosong maka dia akan merasa tidak aman di keluarga itu, atau tidak aman bersama orangtuanya ya. 

Nah inilah yang kita harus tahu dan pahami juga bagaimana mencharge baterainya. Kalau itu berupa baterai maka harus tahu juga tentang jenis-jenis baterai kasih anak-anak kita dong ya.

Pada dasarnya setiap orang baterainya sama ada lima, hanya urutan dari prioritas baterai nya yang akan berbeda-beda ya. Adapun baterai kasih sayang dimaksud adalah :

  • Pertama atau salah satunya adalah kata-kata pendukung atau motivasi,  ya di sini termasuk juga pujian
  • Lalu waktu yang berkualitas bersama ini juga jenis dari bahasa kasih
  • Kemudian sentuhan fisik
  • Pelayanan agar mereka merasa diterima
  • Apresiasi misalnya dengan memberi hadiah

Sifat Baterai Kasih dan Akibatnya Bila Kosong

Sifat dari baterai kasih ini adalah harus diisi di setiap hari agar tetap penuh. Pasalnya, apabila tidak diisi secara rutin, maka disini resiko terjadinya penyimpangan perilaku sangat besar. Mengapa? Karena ternyata penyimpangan ini adalah indikasi bahwa isi baterai sudah mencapai batas kritis minimal.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan keadaan anak menjadi tidak stabil, kadang nangis atau tantrum, atau yang biasanya tenang tenang saja, malah bisa jadi ngambek bahkan membantah. Akibatnya, berbagai macam perilaku lowbat baterai kasih inilah yang kemudian kita anggap perilaku tidak benar dari si anak.

Padahal, jika saja kita paham betul bahwa sebenarnya itu adalah indikator Baterainya sudah batas kritis minimal atau jangan-jangan sudah lowbat bahkan. Makanya ini perlu kita pahami bersama, bahwa anak-anak yang melakukan penyimpangan dalam berbagai perilaku negatif seperti  narkoba, tawuran atau bully dan sebagainya itu ya ternyata baterai kasih sayang mereka sudah lama tidak dicas oleh orangtuanya sehingga betul-betul kosong dan akhirnya terjadi penyimpangan perilaku.

Bersambung......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun