Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

PR Besar Badan Gizi Nasional: Kampanye Masal Edukasi Publik

23 Agustus 2024   17:54 Diperbarui: 23 Agustus 2024   18:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar ada pembentukan Badan Gizi Nasional oleh Pemerintah, sebenarnya membuat saya pribadi jadi punya harapan baru. Apalagi, kalau bukan perbaikan gizi bagi masyarakat di negara ini, khususnya anak-anak sebagai calon generasi penerus bangsa.

Namun sepertinya pemerintah juga menurut saya akan punya PR besar dengan adanya Badan Gizi Nasional ini, karena fakta di lapangan menunjukkan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan atau faktor pendukung kesehatan itu sendiri.

Dampak Kurang Gizi

Sebelum membahas lebih jauh soal PR besar tadi, ada baiknya kita tahu dulu apa saja sih dampak negatif dari kurang gizi yang dapat merugikan kesehatan berikut ini :

1. Dampak pada Anak-Anak

  • Pertumbuhan Terhambat (Stunting) pada Anak-anak yang mengalami kurang gizi kronis, di mana pertumbuhan fisik mereka terhambat sehingga mereka lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar.
  • Kurang gizi akut dapat menyebabkan wasting, yaitu kondisi di mana berat badan anak sangat rendah dibandingkan dengan tinggi badannya. Ini meningkatkan risiko kematian pada anak, terutama di bawah usia lima tahun.
  • Kurangnya gizi dapat menghambat perkembangan otak, mengakibatkan kesulitan dalam belajar, ingatan yang buruk, dan keterlambatan dalam keterampilan motorik.
  • Anak-anak yang kurang gizi lebih rentan terhadap penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.

Secara logika, kekurangan gizi adalah faktor besar yang menjadi biang kerok banyaknya kasus penyakit pada anak khususnya yang bersifat degeneratif.

2. Dampak pada Ibu Hamil

  •  Ibu hamil yang kurang gizi cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, dapat meningkatkan risiko kematian bayi serta berbagai komplikasi kesehatan jangka panjang.
  • Kekurangan gizi, terutama kekurangan zat besi, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan dan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
  • Selain itu, Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan organ dan sistem tubuh janin, berpotensi menyebabkan kelainan atau penyakit di kemudian hari.

3. Dampak pada Orang Dewasa

  • Kurangnya gizi dapat menyebabkan kelelahan, penurunan kekuatan otot, dan penurunan konsentrasi, yang berdampak negatif pada produktivitas kerja.
  • Orang Dewasa yang kekurangan gizi yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan osteoporosis.
  • Bahkan Kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan gangguan kognitif.

4. Dampak terhadap Masyarakat dan Ekonomi

  • Kurangnya gizi memberikan kontribusi terhadap peningkatan biaya perawatan kesehatan, penurunan produktivitas, dan kemiskinan. Hal ini dapat memperlambat perkembangan ekonomi suatu negara, khususnya beban bagi penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat.
  • Anak-anak yang tumbuh dengan gizi kurang cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dan keterampilan yang kurang, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan, alias generasi penerus bangsa yang kurang terampil.

Faktor Penyebab Rendahnya Kesadaran Masyarakat

Tidak bisa kita pungkiri bahwa terdapat beberapa faktor penyebab rendahnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi. Khususnya bagi anak-anak, siswa sekolah, remaja maupun ibu hamil, bahkan lansia sekalipun.

Berikut ini beberapa faktor penyebab yang umumnya perlu diketahui antara lain :

  • Kurangnya Pendidikan dimana sebagian besar masyarakat usia dewasa dan lansia hari ini kebanyakan mengenyam pendidikan yang rendah atau kurang memadai, sehingga pola pikir dan pola hidup ini akhirnya diturunkan kepada anak atau generasi berikutnya

  • Minimnya sosialisasi dan edukasi : karena Banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi yang memadai tentang pentingnya gizi, terutama di daerah pedesaan atau terpencil. Kampanye kesehatan sering kali kurang menjangkau masyarakat di wilayah ini.

  • Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat : Pola makan yang sudah mendarah daging seperti konsumsi tinggi karbohidrat sederhana (nasi putih, mie instan) dan rendahnya konsumsi sayur, buah, serta protein berkualitas sering kali tidak seimbang.

  • Keterbatasan ekonomi juga berperan besa dimana Banyak keluarga yang kesulitan mengakses bahan makanan bergizi karena harga yang tinggi atau keterbatasan ketersediaan di daerah mereka.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun