Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Produktif di Coffe Shop, Kantor Kedua yang Nyaman Meski Berbiaya

23 Juni 2024   11:24 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun harus merogoh dompet pribadi, namun menurut saya itu sebanding dengan outputnya. Otak tenang, suasana nyaman, camilan gampang, pulang pun senang.

Kelebihan Workspace Berbasis Coffe Shop, dan Minusnya Ruang Kantoran

Jika bicara kelebihan, maka baik juga kita coba uraikan dulu kekurangan dari tempat kerja asal alias kantoran. Karena pada umumnya, ga ada seorang karyawanpun yang mau keluarkan biaya ekstra lagi untuk menyelesaikan tugas kantor, betul?

Nah, secara umum menurut saya ada beberapa hal yang menjadi faktor minusnya ruang kantoran ini dalam mendukung kinerja pegawai sebagai berikut :

  • Ketidakpedulian atasan atau pimpinan akan pentingnya ruang kerja yang kompatible bagi karyawan.
  • Rendahnya sikap toleransi pegawai terhadap pegawai lainnya
  • Kurangnya kepedulian atau empati dari sesama pegawai atas beban kerja yang dipikul
  • Sarana dan Prasarana yang kadang masih minim

Dan ketiga hal itu biasa terjadi khususnya di institusi pemerintahan. Lalu apa yang membuat coffe shop jadi lebih nyaman dalam mendukung prodyuktifitas? 

Sejujurnya, dari beberapa coffe shop yang pernah saya kunjungi, dan bahkan bisa duduk berjam-jam dengan penuh konsentrasi, ada beberapa hal yang menjadi kelebihannya antara lain :

  • Ruangan yang nyaman dengan penataan yang lebih asyik
  • Tidak Berisik apalagi bising karena sesama pengunjung biasanya punya empati dan toleransi
  • Mudah memesan makanan dan minuman ketika lapar, dengan pelayanan yang baik
  • Ketersediaan fasilitas WIFI yang kencang atau memadai
  • Komplain jika ada yang tidak nyaman segera ditindaklanjuti oleh pemiliknya
  • Dibedakan dengan tegas area merokok dan bebas rokok

Asal tahu saja, hingga tulisan ini saya buat, pegawai di coffe shop langganan saya sudah sangat hafal apa menu makanan dan minuman yang saya pesan, lengkap dengan pesanan khusus yang berjudul "less sugar, non sugar atau without topping".

Pasalnya, dalam mengerjakan beberapa tugas dan kerjaan freelance, saya memang butuh suasana kondusif dengan fasilitas lengkap seperti itu. Design situs dan penulisan butuh relaks dan fokus di waktu yang sama.

Sikap Tiap Individu Menghadapi Sikon

Meski demikian, balik lagi kepada individu masing-masing orang. Ada yang bisa beradaptasi dengan bisingnya ruangan kerja hanya bermodalkan headset atau earphone selama berjam-jam. Ada juga yang pindah ke ruangan lain di area kantor. Atau ada juga yang kadang kerja saat jam istirahat siang.

Semuanya tergantung seberapa kebal individu ini terhadap tekanan situasi dan kondisi di ruang kerjanya. Bagi saya pribadi, mohon maaf saja, saya tidak bisa melakukan hal itu dengan headphone, karena bahaya nya bagi otak dan kesehatan juga tidak sedikit. Apalagi selama berjam-jam.

Ataupun dengan kerja di jam istirahat siang, oh tentu tidak akan saya lakoni. Karena tubuh saya juga berhak istirahat. Untuk pindah ke area lain di kantor juga pernah saya lakoni, namun tetap saja harus bertarung dan misuh-misuh dengan lemotnya internet.

Yah akhirnya, saya lebih memilih mencari kenyamanan meskipun dengan keluar uang. Tak apalah, toh bisa memenuhi salah satu quotes yang berbunyi "jangan tanya apa yang negara berikan padamu, tapi tanya apa yang bisa kau berikan untuk negara" tadi, sudah lumayan lega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun