Lucunya waktu pendaftaran tinggal besok, dan beberapa kelengkapan berkas persyaratan belum juga saya urus. Namun dasarnya nekat, besoknya kami sat set berdua urus sana-sini dan akhirnya selesai sekitar jam 2 siang.
Asal tahu saja, untuk membuat SKCK saat itu saya harus pinjam duit kepada teman saya itu, saking enggak punya modal, pun tak ingin minta orang tua.
Semua tahapan sudah saya lalui, sisa perjuangan terakhir ujian tulis dengan ratusan soal. Alhamdulillah, bahkan 45 menit sebelum waktu habis saya sudah menyelesaikan semua soal-soal itu, mudah sekali dalam kepala saya saat itu. Mungkin karena saya masih dalam moment "fresh graduate juga" sehingga soal-soal itu terasa sangat mudah. Singkatnya, jarak beberapa lama (saya lupa sekitar sebulan atau 2 bulan waktu itu) hingga akhirnya keluar pengumuman, dan ternyata saya lulus.
Bapak saya meneteskan air mata tidak percaya, ibu saya sujud syukur karena anaknya diterima, bukan di Pemda tapi Instansi Vertikal. Bagi mereka itulah kebanggaan, benar-benar tak disangka rejeki sudah ditentukan oleh yang Maha Kuasa.
Setelah PNS Baru Kuliah
Setelah menjadi PNS, setahun kemudian saya pun kuliah. Jujur masih malas berurusan dengan kelas, namun dari banyak pihak saya diberikan gambaran untuk segera kuliah. Akhirnya saya luluh dan memang kuliah lagi, S1 jurusan hukum.
Awalnya saya sangsi dengan hal-hal baru tentang bangku kuliah ini, yang akan mampu mengubah mindset atau otak saya. Namun tanpa saya sadari, banyaknya penjelasan tentang hukum ini ternyata mengubah mindset saya juga.
Banyak hal-hal di ruang kuliah yang ternyata membuka cara saya memandang berbagai hal, tentang bagaimana hukum itu dengan aneka keribetannya, dengan ragam implikasinya, tentang bagaimana menyikapinya. Tak saya pungkiri, bangku kuliah menyumbang sekian persen otak dewasa saya menjadi lebih kritis terhadap beberapa hal dengan cara yang positif.
Kuliah Bukan soal Jenjang dan Kewajiban, Tapi Manfaat Ilmunya Untuk Bekal Masa Depan
10 tahun menjadi PNS, saya belajar banyak hal yang bahkan agak meleset dari jurusan saya. Saya suka IT, tidak suka menghafal Undang-undang. Saya suka mempelajari Teknologi tapi sangat stres menghafal materi-materi hukum, atau aturan terbaru misalnya di kantor saya.
10 Tahun itu, saya banyak belajar menjadi website designer, menjadi penulis, mempelajari digital marketing, belajar SEO, pun dengan redaksi penulisan di berbagai platform. Hingga hari ini saya Alhamdulillah banyak dapat cuan dari kerjaan freelance di luar kantor.
Teman sebangku kuliah saya dulu, ada yang sudah jadi panitera dan jaksa, ada yang bahkan punya firma hukum besar di Bogor dan Jakarta sebagai pengacara, bahkan konsultan hukum di pemerintahan. Ah, padahal mereka dulunya saya ingat banyak yang datang kuliah dengan fasilitas minim, tapi rajin.Â
Tapi ini bukan tentang saya, bukan tentang hobi saya, atau cerita hidup saya yang sangat layak detik ini. Bisa punya penghasilan tambahan yang kata kebanyakan orang "keren". Tapi lebih kepada bagaimana ilmu yang kita dapat di bangku kuliah ternyata mampu mengantarkan kita kepada hidup yang lebih layak nantinya.