Adakalanya aplikasi kmob tidak dapat dibuka atau loading karena memori full, sehingga mengakibatkan kita menjadi terlambat masuk di laporan kmobnya, padahal kita sudah datang sebelum pukul 07.00 wib.Â
Ditakutkan karena tidak mau terbebani, ASN menjadi malas mengerjakan tuntutan tersebut. Apalagi adanya sebaran info jikalau tidak mengerjakan hanya akan dipotong sebesar 5% dari TPP yang diterima. Ini artinya, para ASN hanya akan melepaskan uang sebesar RP62.500,00 saja.Â
Bagi yang merasa tidak mau ribet, istilahnya mereka lebih baik kehilangan RP62.500 dari pada harus bersusah-susah. Selain itu, yang kena dampaknya adalah justru raport atasannya. Di sinilah para atasan untuk dapat lebih giat memotivasi pegawainya.
Dengan demikian, ini adalah catatan bagi para KCD atau pihak yang membawahi agar kerja dan memantau lebih ekstra lagi agar tidak ada oknum yang merelakan uang sebesar Rp62.000 demi pembebasan input aktivitas.
Dampak Positif Adanya TRK dan Kmob
Pegawai menjadi lebih pagi datang ke sekolah agar dapat melakukan presensi sebelum pukul 7.00 wib, sehingga grafik pegawai datang terlambat menjadi menurun drastis. Dengan demikian, tingkat kedisiplinan menjadi meningkat.Â
Juga menjadi lebih mau belajar tentang IT karena mau tidak mau, setiap hari harus memasukan input aktivitas harian berupa foto dan laporan kegiatan. Begitu pula dengan membuat konten di akun Youtube.Â
Tingkat kepercayaan diri pun "dipaksa" meningkat. Selain itu, pegawai-pegawai yang suka madol dari tanggung jawabnya, lebih dapat terkontrol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H