Namun, kehadiran Farel di Istana Negara oleh para pengamat politik menjadi lain. Beberapa alasan yang dapat kita cermati:
1. Farel masih anak usia sekolah, jadi tidak akan kentara apabila dia menyanyikan lagu yang dianggap berpolitik.
2. Penggantian lirik lagu
Penggantian kata dalam lirik lagu, begitu dahsyat. Padahal hanya dua kata saja, namun imbasnya sangat besar. Berikut cuplikan lirik lagu ciptaan Abah Lala yang menjadi perbincangan:
...
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-banding)
Mengapa Anda membandingkan saya (membandingkan)
Saing-saingke, yo mesti kalah
Jika Anda bersaing, Anda harus kalah
Kuberharap engkau mengerti, di hati ini
Saya harap Anda mengerti, di hati saya
Hanya ada kamu
Hanya ada kamu
Menjadi Hanya ada Pak Jokowi.
Berhubung suasana memang sedang menuju 2024, semua menjadi dihubung-hubungkan, bahwa memang lagu tersebut untuk berpromosi bahwa untuk para haters Bapak Jokowi, tidak usah dibanding-bandingkan dengan yang lain, yang sudah jelas-jelas Bapak Jokowi tidak akan kalah. Kurang lebih seperti itu.Â