Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengakrabi Asesmen Diagnostik di Tahun Ajaran Baru 2022

24 Juli 2022   07:09 Diperbarui: 24 Juli 2022   07:16 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan telah berlalu, seluruh warga sekolah tentu harus sudah bersiap untuk kembali ke sekolah masing-masing. Guru harus sudah siap dengan segenap tetek bengek administrasi meskipun kemarin disibukkan dengan PPDB dan MPLS. Begitu pula dengan murid, harus sudah siap untuk belajar dan menerima hal-hal baru di lingkungan sekolah. 

Bagi murid baru, tentu saja setelah mengikuti pengenalan lingkungan sekolah diharapkan mereka mampu beradaptasi dengan cepat tentang keadaan sekolah barunya. Hasil yang diharapkan dari pengenalan lingkungan sekolah adalah mereka sudah paham dengan apa yang harus dilakukan di sekolah.

Untuk beberapa sekolah menengah atas barangkali tidak langsung belajar materi ajar, namun ada juga yang melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terlebih dahulu. Kegiatan ini harus terpenuhi dalam satu tahun belajar di kelas awal (X). 

Diharapkan, dengan mengikuti proyek ini, mereka memiliki jiwa dan mental yang berdimensi kepada Profil Pelajar Pancasila. Di antaranya Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong-royong, Mandiri, bernalar kritis, serta Mandiri.

Di awal pembelajaran, kita dihadapkan dengan murid baru, nama dan wajah baru, serta karakter baru pula. Salah satu bentuk yang bisa kita gunakan untuk mengenali murid kita adalah Asesmen Diagnostik, atau dengan kata lain asesmen awal pembelajaran. 

Dengan asesmen ini, kita akan mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai pemahaman para murid akan pembelajaran yang pernah mereka terima sebelumnya, minat, karakter murid, dan sebagainya.  Hasil dari melaksanakan asesmen diagnostik adalah kita dapat menerapkan strategi pembelajaran yang paling tepat untuk mereka. 

Asesmen Diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar dan kondisi awal dari murid kita. Sedangkan asesmen diagnostik terbagi atas asesmen diagnostik nonkognitif dan asesmen diagnostik kognitif.

Tujuan Asesmen diagnostik nonkognitif

1.Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa

Ini penting agar ketika kita merancang proses pembelajaran kita tahu penting kondisi psikologis dan kondisi kesiswaan kita seperti apa.

2.Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah.  

 Ini bisa dijalankan dengan melalui kuesioner atau wawancara, kita bisa tahu sebenarnya keseharian belajar siswa. Apakah budaya belajarnya sudah benar atau belum, atau kemandirian belajarnya sudah terbentuk atau belum. Seberapa jauh aktivitas itu telah dilakukan oleh anak didik kita.

3. Mengetahui kondisi keluarga murid.

Seringkali kita terkaget-kaget dengan kondisi siswa di kelas karena kondisi di rumahnya yang tidak kondusif. Bisa karena ada permasalahan di keluarganya, atau bisa jadi mereka tidak tinggal bersama orang tua sendiri. Perlu kita ketahui sebagai kondisi awal.

4. Latar belakang pergaulan murid.

Ini sangat penting untuk diketahui. Apakah orang tua di rumah memiliki tipe yang asertif, atau abai tentang pergaulan anak di sekolahnya. Sebagai kondisi awal dari murid kita. Kita juga harus mengetahui kondisi awal pergaulan murid kita sehingga nanti kitab isa menerapkan pendekatan yang tepat sesuai dengan latar belakang pergaulan mereka.

4. Mengetahui gaya belajar, karakter, dan minat murid.

Apakah gaya belajarnya visual, kinestetik, atau cenderung auditori. Itu penting sekali. Kemudian karakter anaknya seperti apa, mudah bergaulkah, temperamenkah. Minatnya ke mana? Ini adalah beberapa tujuan untuk dapat kita dapatkan dengan asesmen diagnostik nonkonitif

Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif  

1. mengidentifikasi capaian kompetensi para siswa.

Artinya Sebelum proses kita merancang  pembelajaran pada kondisi sebelumnya, seberapa kompetensi yang telah dicapai oleh siswa , kita harus mengetahui diagnostik kebutuhan yang pernah dipelajari sebelumnya.

2. Menyelesaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa. Karena pembelajaran di kelas berbasis kelompok,  agar pembelajaran bisa mencakup lebih banyak siswa yang paham, maka kita harus mengetahui seberapa average dari capaian kompetensi rata-rata siswa kita. Agar kita tepat di dalam Menyusun pembelajaran.

3. memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata. Jadi ini sebagai bentuk layanan individu setelah mengetahui seberapa capaian peserta didik kita. Ketika capaian peserta didik kita di bawah rata-rata, maka kita dapat memberikan remedial. Ini adalah tujuan dari kita melaksanakan asesmen diagnostik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun