Saya adalah seorang guru yang lumayan aktif menggunakan media sosial. Mulai dari Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, hingga Tiktok. Tidak ketinggalan Canva, Google Classroom hingga webinar-webinar yang tentu saja mengharuskan saya untuk menggunakan internet yang andal.Â
Walaupun provider internet di Indonesia lumayan banyak, namun karena IndiHome banyak penggunanya, saya pun akhirnya penasaran, lantas  jatuh hati dengan layanan dan keistimewaannya.
Sebetulnya keputusan  memasang internet jatuh kepada IndiHome banyak andil juga dari rekan kerja baik itu di kantor maupun di komunitas. Hampir semua yang kenal dengan saya, berlangganan internet dari IndiHome.Â
Dari testimoni-testimoni yang diberikan, saya membuktikan sendiri ketika berlangganan, hingga akhirnya saya menjadi pelanggan setia, hingga detik ini.
Di rumah, saya memiliki seorang putra yang sedang kuliah. Akibat pandemic juga, maka acara kuliah pun banyak daringnya (hingga bulan Juni kemarin). Tentu saja hal tersebut tidak menjadi hambatan yang berarti karena internet yang kami pasang di rumah, lebih dari cukup kapasitasnya.Â
Tugas dan acara dari kantor dan kampus pun menjadi lancar, walau ketika mengikuti lewat zoom yang nota bene pesertanya bisa mencapai ribuan, baik saya maupun anak saya tidak pernah terlempar ke luar ruangan zoom  gara-gara sinyal yang tidak bersahabat.Â
Bahkan dipakai bersamaan pun, kami tetap dapat mengikuti acara dari awal hingga akhir tanpa hambatan.
Kini, anak saya sudah kuliah dengan normal, dan sudah nge-kos pula di Bandung. Karena yang memakai internet hanya saya, tadinya ada niat untuk menurunkan kapasitas supaya tidak terlalu besar, namun suatu hal sudah terjadi di luar dugaan, dan begitu menyesakkan.Â
Ternyata, tanpa sepengetahuan saya, teras rumah saya yang terletak di samping kiri, selama saya berangkat ke kantor, selalu dipenuhi oleh anak-anak sekolah dasar yang memang juga belajar secara daring. Memang, satu dari sekian banyak anak SD tersebut adalah anak dari saudara saya.Â
Dia sengaja saya kasih password agar bisa internetan dan belajar dengan tenang dan gratis. Ternyata tanpa disangka, teman-temannya yang ikut nebeng, tiap hari bertambah banyak.Â