George Mead dalam Interaksionisme Simbolik
George Mead merupakan salah satu tokoh penting dalam perkembangan sosiologi yang lahir di South Hadley Massachusetts pada 1863. Beliau menuangkan gagasannya berupa pemikiran interaksionisme simbolik ( yang bermazhab chicago) yang mengartikan bahwa manusia berinteraksi melalui simbol-simbol yang disepakati bersama.Â
Simbol menurut Mead merupakan komponen yang penting karena di dalamnya terdapat makna yang membedakan manusia dengan hewan. Simbol yang digunakan manusia dari waktu ke waktu merupakan hasil interaksi manusia dengan orang lain yang tentunya diawali oleh sebuah gagasan atau pemikiran. Namun, perlu di garis bawahi, bahwa menurut Mead, masyarakat ialah komponen utama yang muncul sebelum pemikiran, setelah itu baru pemikiran yang muncul dalam masyarakat tersebut. Â Dalam interaksionisme simbolik, terdapat beberapa prinsip dasar dari teori tersebut.Â
Tidak seperti binatang, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir.
Hal ini memiliki arti bahwa manusia diciptakan tuhan untuk mampu berpikir demi kemudahan kehidupan mereka.Â
Interaksi Sosial membentuk kemampuan berpikir
Melalui anugrah Tuhan yang diturunkan melalui manusia yaitu berpikir, manusia dapat dan mampu berinteraksi dengan sesama manusia melalui interaksi sosial
Simbol dan makna dipelajari lewat interaksi sosial yang memudahkan manusia untuk berpikir.Â
Ketika sudah terjadi proses interaksi sosial, manusia dan sesama manusia lain akan menemukan simbol dan makna tersendiri, Oleh karena itu, penting untuk sesama manusia melakukan interaksi karena setiap hari, simbol dan makna berubah seiring berjalannya waktu.Â
Penafsiran simbol dan makna memiliki konsep yang berbeda sesuai dengan situasi yang dialami.Â
Hal ini sering dijumpai oleh beberapa situasi yang terjadi, banyak istilah kata atau simbol yang lebih masuk akal jika penggunaan nya ada di situasi tertentu.Â
Simbol dan makna yang diciptakan manusia memungkinkan terjadinya interaksi khusus
Beberapa simbol dan makna yang digunakan manusia terkadang hanya dimengerti oleh beberapa manusia saja ( hanya dimengerti suatu kominitas) oleh karena itu, sangat memungkinkan terjadinya interaksi khusus di dalamnya.Â
Dalam interaksi, manusia dapat menciptakan kebijakan tersendiri.
Setiap manusia yang berinteraksi tentunya memiliki batas dan kebijakan yang dibuat oleh dirinya sendiri untuk menentukan tindakan dan pilihan yang mereka jalani selama hidup.
Tindakan dan interaksi yang terjadi terus menerus akan membuat interaksi semakin kuat dalam masyarakat.
Ketika manusia sudah menemukan teman atau manusia lain yang memiliki frekuensi hal yang sama dengannya, maka memungkinkan manusia untuk membentuk group yang lebih mendalam.Â
Apa dasar pemikiran Interaksionisme Simbolik?
Dalam penyusunan interaksionisme simbolik, tentunya tokoh George Herbert Mead memiliki kiblat dalam penyusunan teorinya. Pada penyusunan Internaksionisme Simbolik, George Herbert Mead menggunakan landasan utama dari Filsafat Pragmatisme dan Behaviorsime Psikologis dimana masing-masing memiliki asumsi sendiri.Â
Pada filsafat pragmatisme, beberapa asumsi yang dituangkan ialah :
Tindakan yang terjadi di dunia nyata merupakan hasil ciptaan realitas secara aktif
Tindakan yang dilakukan manusia merupakan hasil dari realitasnya/
Pengetahuan dan segala tindakan yang terjadi di dunia nyata merupakan hal yang berguna bagi manusia
Manusia dapat mengingat suatu hal dan digunakan terus menerus ketika hal tersebut berguna bagi dirinya.Â
Utilitas manusia diartikan melalui objek dan fisik sosial
Ketika manusia melihat suatu objek sosial atau fisik sosial, manusia melihat dari kegunaan dan urgensitas hal tersebut
Realitas manusia didasarkan melalui pemahaman nya tersendiri
Jika manusia mengalami tindakan yang begitu realitas, maka hal tersebut akan diingat oleh manusia
Sedangkan behaviorisme psikologis berasumsi bahwaÂ
Manusia memiliki perilaku yang berbeda dengan hewan
Tindakan menusia didasarkan oleh mental
Manusia merupakan aktor kreatif yang terus berinovasi sepanjang waktu.Â
Apa saja konsep interaksionisme simbolik?
Untuk memperjelas konsep Interaksionisme Simbolik, Mead merumuskan beberapa konsep penting yakni:
Prioritas Sosial
Prioritas Sosial memiliki arti bahwa yang muncul terlebih dahulu dalam masyrakat sosial ialah kelompok sosial dimana kelompok sosial tersebut memproduksi perkembangan kesadaran diri dan mental
Tindakan Sosial
Mead berpendapat bahwa tindakan sosial manusia memiliki perbedaaan dengan tindakan binatang. Hal ini disebabkan karena manusia dibekali akal oleh Tuhan.Â
Sikap Isyarat
Sikap isyarat merupakan komponen penting dalam tindakan sosial. Sikap dan isyarat akan menghasilkan interpretasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya.Â
Simbol-simbol signifikan
Simbol yang digunakan manusia untuk merespon informasi di lingkungan sosialnya.Â
Pikiran (Mind)
Pikiran merupakan proses interaksi individu dengan dirinya sendiri sehingga mampu menciptakan fenomena sosial
Diri (Self)
Diri memiliki proses untuk menjadikan subjek/objek dengan kegiatan yang ada di hubungan sosialnya. Diri tak terlepas dari pemikiran sosial
Di dalam masyrakat terdapat proses sosial yang tanpa henti mendahului pikiran dan diri sendiri
Bagaimana proses suatu tindakan dapat terjadi?
Untuk melakukan sebuah tindakan, tentunya diperlukan proses. Proses yang pertama ialah Impuls, yang memiliki arti bahwa setiap manusia memiliki rangsangan untuk melakukan sesuatu. Yang kedua ialah persepsi ialah proses lanjutan dari impuls dimana individu mempersepsikan tindakannya di pikirannya. Yang ketiga ialah Manipulasi, manipulasi ialah ketika individu melakukan komunikasi untung-rugi kepada diri sendiri. Yang keempat dan terakhir ialah konsumsi, yaitu proses terakhir dari tindakan sosial yang berakhir menjadi tindakan manusia.
Â
Mind,Self and Society menurut Mead
Mead juga merumuskan konsep berjudul Mind.Self, and Society. Masing-masing konsep tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Mind memiliki beberapa konsep yakni :
Mind bersifat sosial
Mind dapat berkembang melalui interaksi sosial yang dilakukan individu
Di dalam Mind terdapat tindakan yang menggunakan simbol-simbol
Ketika individu terus menerus berinteraksi dengan lingkungan sosial yang didalamya terbentuk simbol, maka pemikiran dapat mengamati tindakan tersebut.Â
Simbol di dalam mind mampu dimanipulasi
Mind dapat beraktivitas lewat komunikasi dengan orang lain dan diri sendiri
Selain Mind, Mead juga merumuskan konsep Self yang di dalamnya memiliki perbedaan. Self dalam konsep Mead membagi 2 yakni "I" sebagai subjek dan "Me" sebagai objek. Beberapa perbedaannya ialahÂ
 " I " sebagai subjek memiliki beberapa karakteristik seperti : Bersifat kreatif, sebagai sumber utama dalam proses sosial, kepribadian definitif, dan sebagai tanggapan spontan terhadap individu lain
"Me" sebagai objek memiliki karakteristik seperti : bersifat kontrol sosial, mustahil jika didefinisikan sebagai kepribadian definitif, bukan sumber utama dalam proses sosial, dan sebagai tanggapan tindak langsung dari individu ke individu lain
Tahapan Pembentukan Self
Untuk membentuk Self, diperlukan beberapa tahapan. Mead merumuskan beberapa tahapannya menjadi 3 yakni Play Stage (merespon segala yang terjadi), Game Stage (memainkan peran) dan Generalized Other (membentuk peran).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H