Simbol dan makna yang diciptakan manusia memungkinkan terjadinya interaksi khusus
Beberapa simbol dan makna yang digunakan manusia terkadang hanya dimengerti oleh beberapa manusia saja ( hanya dimengerti suatu kominitas) oleh karena itu, sangat memungkinkan terjadinya interaksi khusus di dalamnya.Â
Dalam interaksi, manusia dapat menciptakan kebijakan tersendiri.
Setiap manusia yang berinteraksi tentunya memiliki batas dan kebijakan yang dibuat oleh dirinya sendiri untuk menentukan tindakan dan pilihan yang mereka jalani selama hidup.
Tindakan dan interaksi yang terjadi terus menerus akan membuat interaksi semakin kuat dalam masyarakat.
Ketika manusia sudah menemukan teman atau manusia lain yang memiliki frekuensi hal yang sama dengannya, maka memungkinkan manusia untuk membentuk group yang lebih mendalam.Â
Apa dasar pemikiran Interaksionisme Simbolik?
Dalam penyusunan interaksionisme simbolik, tentunya tokoh George Herbert Mead memiliki kiblat dalam penyusunan teorinya. Pada penyusunan Internaksionisme Simbolik, George Herbert Mead menggunakan landasan utama dari Filsafat Pragmatisme dan Behaviorsime Psikologis dimana masing-masing memiliki asumsi sendiri.Â
Pada filsafat pragmatisme, beberapa asumsi yang dituangkan ialah :
Tindakan yang terjadi di dunia nyata merupakan hasil ciptaan realitas secara aktif
Tindakan yang dilakukan manusia merupakan hasil dari realitasnya/