Mohon tunggu...
Erni Marwati
Erni Marwati Mohon Tunggu... Administrasi - -

Go Up and Never Stop

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagaimana Caramu Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan? Yuk Simak Caraku...

3 Agustus 2019   16:41 Diperbarui: 3 Agustus 2019   16:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, pengaturan keuangan keluarga yang baik, dalam arti mengatur agar besarnya pengeluaran tidak melebihi sumber dananya dan memiliki dana cadangan (tabungan) untuk pengeluaran yang bersifat unpredictible.

Kedua, memiliki asuransi atau jaminan untuk mengambil alih kerugian secara finansial bila terjadi risiko seperti anggota keluarga yang sakit, kecelakaan ataupun kebakaran.

Sistem Keuangan Negara

Seperti halnya dengan sistem keuangan keluarga, sistem keuangan negara juga harus tetap dijaga agar tidak terjadi krisis ekonomi. Ketidakstabilan sistem keuangan mengakibatkan timbulnya beberapa kondisi seperti : transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal, fungsi intermediasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan, serta sangat tingginya biaya penyelamatan sistem keuangan apabila terjadi krisis yang bersifat sistemik.

Jika stabilitas perekonomian keluarga disebabkan oleh faktor internal yaitu macetnya sumber pendapatan keluarga dan faktor eksternal yang berupa bencana, maka stabilitas keuangan negara ini pun juga sama.

Dari faktor internal, stabilitas sistem keuangan negara dipengaruhi oleh faktor ekonomi domestik yang mencakup kinerja sektor perbankan yang memiliki risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko pasar, lembaga keuangan non bank, pasar keuangan dan infrastruktur keuangan. Sedangkan faktor eksternalnya berupa kondisi perekonomian dunia.

Dalam menjalankan roda perekonomian nasional, stabilitas sistem keuangan memiliki peran yang sangat penting, sebab dalam sebuah mata rantai perekonomian, sistem keuangan bertugas untuk menyalurkan dana dari pihak berlebih (surplus), kepada pihak yang megalami difisit. Ibarat sebuah sistem irigasi di sebuah sawah, jika alirannya tidak berjalan lancar dan tidak berfungsi secara stabil, maka akan berdampak pada tersendatnya pengairan dan dalam skala yang lebih luas dapat memicu kekeringan pada tanaman dan gagal panen. Dan ketika hal tersebut terjadi, justru membutuhkan effort dan cost yang lebih besar untuk bisa menyelamatkan kekeringan tersebut.

Upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk memelihara stabilitas sistem keuangan, antara lain dengan menerbitkan kebijakan dan peraturan untuk lembaga jasa keuangan, melakukan monitoring dan analisa risiko sistemik, mengidentifikasi dan memberikan sinyal risiko, hingga melakukan pemeriksaan terhadap lembaga jasa keuangan bila diperlukan.

Namun, stabilitas keuangan juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomi, yaitu situasi politik dan keamanan negara. Oleh karena itu, penjagaan terhadap stabilitas keamanan negara dan menjaga iklim politik agar tetap kondusif perlu dilakukan agar investor merasa aman untuk berinvestasi dan bahkan bisa mendatangkan investor baru yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Lantas, bagaimanakah peran kita dalam menjaga stabilitas sistem keuangan negara?

Menjaga stabilitas keuangan bukan hanya menjadi tanggungjawab Bank Indonesia saja, namun menjadi tanggungjawab kita bersama sebagai bagian dari elemen bangsa. Lantas, bagaimanakah upaya kita untuk turut berkontribusi menjaga stabilitas sistem keuangan ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun