Mohon tunggu...
ernies opywilanda
ernies opywilanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Psikologi Klinis untuk mendukung Mental Healtt Korban Perselingkuhan

28 Januari 2024   21:22 Diperbarui: 28 Januari 2024   21:33 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Syafira, Rizqa Jannisha, Anjeli Septa Efendi, Putri Febrina Niko, M.Psi, Psikolog

Zaman sekarang marak nya terjadi kasus perceraian dalam hubungan pernikahan, salah satu aspek nya adalah perselingkuhan atau adanya pihak ketiga. Banyaknya pasangan yang berselingkuh pastinya membuat hubungan pernikahan berada di ujung tanduk. Tak jarang korban dari kasus perselingkuhan ini adalah pihak wanita atau istri.

Perselingkuhan dalam hubungan merupakan peristiwa yang dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat. Korban perselingkuhan sering kali mengalami stres, kehilangan kepercayaan, rasa sakit, dan perasaan rendah diri. Dalam konteks ini, psikologi klinis memainkan peran penting dalam membantu korban perselingkuhan untuk mengatasi kesulitan emosional dan mendukung pemulihan kesehatan mental mereka.

Salah satu peran utama psikologi klinis dalam kasus perselingkuhan adalah memberikan dukungan emosional kepada korban. Psikolog klinis dapat membantu korban untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang muncul akibat pengalaman perselingkuhan. Dalam sesi terapi, psikolog akan menciptakan lingkungan aman di mana korban merasa didengar dan dipahami. Dukungan ini membantu korban untuk mengurangi rasa kesepian, kehilangan, dan kebingungan yang seringkali muncul dalam situasi ini.

Mengulik peristiwa seperti ini, psikologi klinis mencoba menganalisa kasus tersebut dan mencoba membantu pihak korban dalam penyelesaian kasus ini agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan menjaga kesehatan mental para korban. Psikologi klinis merupakan bidan ilmu psikologi yang berfokus pada memahami, mencegah, mengurangi ketidak mampuan, gangguan dan ketidaknyamanan yang menimbulkan masalah psikologis dalam penyesuaian dan perkembangan pribadi manusia.

Kurt Lewin adalah seorang psikolog sosial yang terkenal dengan kontribusinya dalam teori lapangan sosial. Menurut Lewin, perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan internal yang saling berinteraksi. Salah satu konsep utama dalam teorinya adalah perubahan perilaku melalui pemahaman dan modifikasi lingkungan.

Dalam konteks korban perselingkuhan, pengalaman dalam rumah tangga yang penuh dengan pengkhianatan dan kepercayaan yang ditanggung dapat menciptakan lingkungan yang negatif dan tidak sehat. Korban sering kali merasa terjebak dalam emosi negatif seperti kecewa, marah, dan kesedihan yang mendalam. Namun, dengan memahami dan menerapkan konsep teori Kurt Lewin, korban perselingkuhan dapat memulai proses pemulihan mereka.

Salah satu tahap dalam teori Lewin yang relevan dengan korban perselingkuhan adalah "unfreezing" atau membuka diri untuk perubahan. Dalam konteks ini, korban perselingkuhan perlu mengakui dan menerima bahwa rumah tangga mereka telah mengalami perubahan yang signifikan dan perlu untuk mengatasi dampaknya. Dalam terapi psikologi klinis, psikologi akan membantu korban untuk memahami pentingnya membuka diri terhadap perubahan dan mengatasi ketidaknyamanan yang mungkin muncul.

Menganalisa kasus R ibu dari 3 anak berumur 30 berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur yang merupakan korban kasus perselingkuhan karena adanya pihak ketiga. Kondisi kesehatan mental yang mengkhawatirkan membuat nya ingin megakhiri hidupnya, ditambah lagi kondisi kian parah setelah usahanya bangkrut. Beruntungnya semesta masih berpihak pada R, ia bertemu teman yang selalu mendukung dan menemaninya dikala ia depresi, R bertemu temannya dalam satu komunitas menulis yang diikutinya. Mereka bertemu di dunia maya via online, dan teman nya berpesan untuk bertahan dalam kondisi apapun. Bertahan agar bisa melewati masa sulit dalam hidup nya R, karena yakin kemudahan akan terlihat jelas setelah badai kehidupan.

Hal ini bisa kita kaitkan dengan teori dalam Psikologi Klinis yang dikemukakan oleh Kurt Lewin betapa penting nya dukungan dan kepedulian orang-orang sekitar. Belajar dari pengalaman agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, tentu saja Ibu dari 3 anak ini akhirnya bisa melewati fase sulit dalam hidupnya, karena ia bisa meluapkan emosi dan apa yang terjadi pada kehidupan rumah tangganya. Teman R juga menyarankan agar selalu menulis jurnal kesehariannya, juga mencari solusi atas permasalahan dalam rumah tangganya. Teman R juga sering membantu mendengarkan cerita dan keluh kesah, karena mendengarkan cerita tanpa menghakimi seseorang sangat penting bagi seseorang yang sedang mengalami permasalahan dan kesulitan. Hal ini bisa membuat seseorang yang tadinya mengalami kesulitan dan merasa stres, menjadi lebih tenang dan bisa lebih bertahan dalam menghadapi kesulitan.

Setiap individu tentunya memiliki kesulitan dan permasalahan masing-masing. Setiap kesulitan pastinya membuat kita merasa stres, depresi, trauma dan merasa sesak di dada. Tak jarang juga banyak yang ingin mengakhiri hidupnya karena tidak menemukan jalan keluar dari permasalahan yang ia hadapi. Bagaimana caranya agar kesehatan mental kita tidak menurun dan tetap terjaga sewaktu kita mengalami kesulitan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun