Mohon tunggu...
ERNIA TIAN FAUZIAH
ERNIA TIAN FAUZIAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru di SDN 1 PUCANGANAK, Trenggalek Jawa Timur. Saya adalah pribadi yang suka membaca terutama buku yang berkaitan dengan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

29 April 2023   16:31 Diperbarui: 29 April 2023   16:40 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Mempelajari sesuatu itu harus dimulai dari yang paling dasar atau utama. Dalam hal pengambilan keputusan, maka yang harus dipelajari adalah etika. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika itu sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama. Selain itu, hal mendasar yang perlu dipelajari dalam pengambilan keputusan adalah berpihak pada murid dan tanggung jawab terhadaap konsekuensi dari pengambilan keputusan tersebut.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? 

Ada 3 prinsip yang dianut dalam pengambilan keputusan diantaranya prinsip berbasis hasil akhir, peraturan serta  rasa peduli. Penggunaan prinsip tersebut dilihat dari situasi dan kondisi yang terjadi. Tentunya ketiga prinsip itu berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal. Dengan mengacu pada nilai kebajikan universal maka seseorang dalam mengambil keputusan akan berpikir secara matang, tidak tergesa-gesa, berpikir adil dan bijak sehingga keputusan akhir yang diambil nantinya akan berdampak positif bagi lingkungan.

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai pemimpin pembelajaran tentu kita tidak lepas dari permasalahan murid / permasalahan lain yang terjadi di kelas. Untuk itu, maka dalam setiap pengambilan keputusan terhadap permasalahan kita tetap berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, nilai-nilai kebajikan universal,dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Secara tidak langsung maka kita sudah memberikan contoh kepada murid dalam pengambilan keputusan yang adil, bijak serta berdampak positif bagi lingkungan.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

 

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

 

Jawaban : orang  yang berpendidikan akan memiliki etika yang yang baik dibanding orang yang tidak memiliki pendidikan . Dengan etika  maka setiap tindakan yang dilakukan mencerminkan nilai-nilai kebajikan universal dan sesuai dengan hukum/ aturan yang berlaku. Sehingga perilaku etis tersebut nantinya dapat mempermudah dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

 

RANGKUMAN KESIMPULAN KONEKSI ANTAR MATERI

 

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dapat dijadikan sebagai contoh bagi yang dipimpin dalam hal ini yaitu siswa (ing ngarsa sung tuladha). Keputusan yang diambil hendaknya mampu membangun dan membangkitkan semangat siswa (ing madya mangun karsa). Seorang pemimpin (guru ) juga harus dapat memberikan motivasi/ bimbingan ketika melakukan proses pengambilan keputusan (tut wuri handayani) sehingga diperoleh hasil akhir yang sesuai harapan.

 

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

 

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh calon guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif , reflektif serta inovatif menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Misalnya, guru yang memiliki sikap berpihak pada murid maka condong pada prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sementara  guru yang memiliki sikap mandiri  cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Sedangkan guru yang kolaboratif, reflektif serta inovarif maka akan memilih menggunakan prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking).

 

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

 

Kegiatan coaching yang diberikan pendamping atau fasilitator dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam melakukan pengambilan keputusan melalui 9 tahapan pengambilan dan pengujian keputusan. Saat mengambil keputusan, kita perlu menggali permasalahan yang lebih dalam dengan pihak-pihak yang terlibat dengan memperhatikan kehadiran penuh, mendengarkan aktif serta mengajukan pertanyaan berbobot. Pengambilan keputusan dengan menggunakan 9 langkah akan efektif jika dilakukan dengan pendekatan coaching dan melibatkan berbagai pihak yang terkait.

 

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

 

Guru yang mampu mengelola dan menyadari aspek sosial dengan baik maka memiliki kesadaran diri, memahami perasaan, tidak berpikir dari sudut pandang diri sendiri. Setiap permasalahan yang muncul akan dipikirkan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, Manajemen sosial dan ketermpilan berelasi yang baik juga berpengaruh pada bagaimana guru tersebut melakukan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak sehingga menghasilkan keputusan  atas dasar musyawarah mufakat.

 

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

 

Pembahasan studi kasus pada masalah moral atau etika harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal. Sementara kasus atau masalah dilema atika dikaji dan dianalisis menggunakan paradigma, prinsip serta 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

 

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

 

Pengambilan keputusan yang tepat harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal , berpihak pada murid, serta bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari pengambilan keputusan tersebut. Jika pengambilan keputusan sudah didasarkan pada ketiga hal di atas tentu akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan permasalahan yang terjadi menghasilkan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

 

  1. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

 

Tantangan dalam pengambilan keputusan adalah terkadang hasil dari keputusan tersebut tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan menggunakan 9 langkah pengambilan pengujian dan pengambilan keputusan , hasil akhir dari keputusan dapat diterima oleh semua pihak. Selain itu, memberi pemahaman kepada lingkungan terkait dengan tiga prinsip diantaranya Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) perlu dilakukan . Pemilihan prinsip tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

 

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

 

Salah satu dasar pengambilan keputusan adalah harus berpihak pada murid. Pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan prinsip tersebut adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi mampu mengakomodir kebutuhan murid yang berbeda-beda berdasarkan kesiapan belajar, profil belajar, serta minat belajar mereka. Sehingga adanya pembelajaran berdiferensiasi ini murid akan merasakan kemerdekaan belajar yang nantinya diharapkan bakat dan potensi yang dimiliki  murid dapat berkembang secara optimal.  

 

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

 

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran akan berpengaruh pada masa depan atau mempengaruhi kehidupan mereka baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Apalagi pemimpin pembelajaran sebagai role model bagi murid-muridnya tentu setiap sikap dan tindakan kita akan dijadikan panutan oleh mereka. Oleh karena itu dibutuhkan sikap waspada dan teliti dalam mengambil keputusan. Cara pengambilan keputusan harus berdasar prinsip dan paradigma serta melalui 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan

 

  1. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

 

Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dan harus selalu diasah agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan harus dijiwai dari filosofi Ki Hajar Dewantara dimana guru sebagai pendidik harus berpegang teguh pada nilai guru penggerak  yaitu berpihak pada murid dan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan universal. Pengambilan keputusan dalam pengajaran dapat dilihat dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas yang mampu memerdekakan dan mengakomodir kebutuhan murid. Seorang pemimpin pembelajaran juga harus memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik agar keputusan yang diambil berdasarkan kesadaran penuh dan mampu mengambil keputusan dengan rasa tanggung jawab. Dalam pengujian keputusan, diperlukan teknik coaching agar dapat menggali informasi yang sebanyak-banyaknya sehingga menghasilkan keputusan yang tepat dan dapat diterima oleh semua pihak.

 

  1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

 

  • Dalam modul ini saya memperoleh pemahaman tentang perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Suatu kasus dikatakan dilema etika jika dalam situasi itu harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan pada bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Kemudian, saya juga belajar bahwa ada  4 paradigma dilema etika antara lain individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan serta jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu, ada 3 prinsip pengambilan keputusan diantaranya: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) serta Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Saat mengambil keputusan kita dapat menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan agar menghasilkan keputusan yang tepat. 
  • Hal di luar dugaan adalah ternyata dalam mengambil keputusan kita perlu melewati langkah-langkah yang sistematis. Terkadang saya hanya menggunakan prinsip dan paradigma saja tanpa melibatkan uji benar salah, uji benar lawan benar serta opsi trilemma. Selain itu hal di luar dugaan adalah modul ini punya keterkaitan dengan modul-modul lainnya.
  1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

 

Pernah, namun dalam pengambilan keputusan saya tidak menggunakan pinsip, paradigma, serta  9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sehingga terkadang keputusan yang telah saya ambil tidak dapat memuaskan semua pihak (tetap ada pro dan kontra). Selain itu, dalam pengambilan keputusan saya terkadang lebih condong ke satu prinsip dasar yaitu nilai-nilai kebajikan universal. Seharusnya,  dua prinsip dasar pengambilan keputusan lainnya yaitu berpihak pada murid dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil juga harus saya perhatikan.

 

  1. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

 

Dengan mempelajari modul ini, berdampak besar pada cara pengambilan keputusan dimana sebelumnya saya tidak mengikuti prinsip, paradigma, maupun 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Sekarang setelah mempelajari modul ini saya menjadi tahu dan paham bahwa dalam pengambilan keputusan penting adanya untuk memilih prinsip yang tepat, paradigma yang sesuai serta mengikuti 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

 

  1. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

 

Menurut saya, topik modul ini sangat penting untuk dipelajari karena saya sebagai individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran menjadi tahu cara pengambilan keputusan yang berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal, harus berpihak pada murid serta punya rasa tanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun