Mohon tunggu...
Ernest Himalaya
Ernest Himalaya Mohon Tunggu... -

terima kasih Allah, aku bisa menulis..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Hercules, Orang Sipil di Pesawat Militer

4 Juli 2015   00:30 Diperbarui: 4 Juli 2015   01:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sudah begini, diskusinya jadi panjang dan terkesan tak berujung. Dapat dipastikan pemberitaan tidak mampu membantu memecahkan persoalan bangsa malah terkesan memperkeruh. 

 

Tulisan ini bukan untuk memihak TNI AU atau menyalahkan teman-teman pers. Bukan. Saya juga menjunjung tinggi kebebasan pers. Tapi alangkah lebih baiknya jika teman-teman pers "menembak" dari sisi lain. Ayo kita persoalkan, kenapa pesawat uzur masih digunakan? Kenapa TNI mau saja menerima hibah murah pesawat bekas dari negara lain? Kenapa pemerintah belum sepenuhnya berniat memperbarui alutsista milik TNI AU?

 

Sebagai bumbunya, teman-teman pers juga boleh bertanya, kalau memang harus dipungut, kemana larinya ongkos yang dibayarkan para penumpang sipil? Apakah ada yang tercecer ke kantong yang tidak berhak? Alangkah baiknya jika hasilnya ditabung dan dijadikan uang muka beli pesawat baru.

 

Dengan kedewasaan menulis dan membaca, mudah-mudahan semua pihak bisa saling membantu mencari jalan keluar agar burung-burung besi TNI AU tak lagi mogok di udara dan merengut nyawa anak-anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun