Tidak salah memberikan tugas kepada siswa. Selain untuk mengukur perkembangan belajar siswa dan mengukur ketercapaian target pembelajaran, tugas yang Guru Pintar berikan pada siswa merupakan latihan supaya siswa menjadi lebih bertanggung jawab. Permasalahan yang muncul karena keberatan siswa dalam mengerjakan tugas disebabkan oleh banyak faktor diantara seperti berikut ini:
1. Tugas tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
Misalnya, tujuan pembelajaran adalah siswa mampu membuat tulisan dengan gagasan-gagasan yang kreatif. Tetapi tugas yang diberikan adalah merangkum sebuah cerita.
2. Tugas hanya sebagai syarat
“Masak belajar tidak mendapat tugas!” apakah Guru Pintar pernah mendengar ungkapan seperti ini? Seperti diungkap di atas bahwa tidak ada yang salah dengan memberikan tugas kepada siswa. Namun hendaknya tugas itu benar-benar membuat siswa belajar alias bermakna dan bukan hanya dijadikan sebagai syarat “yang penting siswa mengerjakan tugas.” Siswa akan malas jika tugas yang dikumpulkan tidak mendapatkan feedback dari gurunya.
3. Bentuk tugas yang membosankan dan tidak bervariasi
Tugas sekolah yang diberikan dengan bentuk yang sama dari waktu ke waktu membuat siswa tidak bersemangat. Misalnya Guru Pintar meminta siswa untuk merangkum buku secara terus-terusan atau Guru Pintar selalu meminta siswa mengerjakan serangkaian soal-soal seusai pelajaran. Hal-hal yang rutin dan terus menerus dapat berakibat kurang baik. Diantaranya adalah kemampuan siswa berpikir kritis dan kreatif tidak akan terasah dengan baik
Tugas Berlebih Juga Memiliki Dampak Negatif, Dampak Negatif Dari Tugas Sebagai Berikut :
1. Menimbulkan masalah kesehatan
PR sekolah yang tak terhitung jumlahnya dapat memicu munculnya masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena kelelahan, kurang istirahat, dan juga kurang tidur.
2. Mempengaruhi kesehatan mental siswa