Cuaca pagi ini sangat cerah. Serombongan pecinta alam baru saja menikmati keindahan puncak gunung Marapi yang berdiri megah.
Puncak Marapi merupakan salah satu objek pendakian yang berada di Sumatera Barat selain dari  Singgalang dan Tandikek.
Walaupun Gunung Merapi dalam keadaan tidak baik-baik saja tetapi masih banyak para pendaki yang ingin melihat lansung Puncak merpati Puncak Garuda dan kawah yang lebih dari satu tersebut
Siapa yang menyangka tanggal 3 Desember 2023 menjadi hari yang begitu memilukan, karena tanpa peringatan ataupun tanda-tanda Gunung Marapi mengeluarkan isi perutnya yang terpendam padahal cuaca pada pagi harinya sangat cerah.Â
Ada sejumlah pendaki yang melakukan submit dan berapa lainnya berada di Cadas dan dekat tugu Abel
Sampai waktu tengah hari Gunung Marapi masih baik-baik saja dan ketika mendekati jam 03.00 tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan ledakan disertai dengan keluarnya abu dan kerikil dari kawah Gunung MerapiÂ
Para pendaki yang belum menyadari bahwa Gunung Merapi dalam keadaan tidak baik saja masih melakukan foto selfie dan bahkan mereka masih tertawa gembira karena bisa menaklukkan puncak MarapiÂ
Bagi mereka yang sudah menyadari bahwa memang terjadi erupsi mereka mulai mencari perlindungan dan bahkan yang agak jauh dari puncak Marapi mereka berlari sekencang-kencangnyaÂ
Erupsi yang tiba-tiba dan tanpa peringatan menyebabkan  beberapa pendaki yang pada saat itu memang berada dekat dari kawah mereka tidak bisa melarikan diri sehingga abu vulkanik disertai Kerikil yang panas tersebut menyirami badan merekaÂ
Sebagian ada yang berlindung di balik bebatuan dan pohon-pohonÂ
Karena semua terjadi secara tiba-tiba banyak yang tidak sempat melarikan diri mereka pasrah dihujani oleh Abu dan Kerikil yang panasÂ
Ada yang terluka,mengalami patah anggota badan dan bagi yang memang berada dekat dengan kawah mereka pasrah dan meninggal di tempat.Â
Ada beberapa yang sempat melakukan panggilan diantaranya Yasirli Amri dsn Zafirah/Ife  sempat mengirimkan panggilan video kepada keluarganya  tetapi untuk sampai ke puncak memerlukan waktu 5 sampai 6 jam.Â
Muhamman Adan adalah salah seorang hero yang lebih mementingkan orang lain dari dirinya sendiri. Dia menyuruh tim SAR menyelamatkan yang perempuan dulu ketimbang dirinya.Â
Dan ketika tim SAR datang beberapa jam kemudian Adan sudah tiada.Â
Bantuan tim SAR
Untuk mencapai puncak tim sar dan relawan memerlukan waktu beberapa jam.Â
Jika menggunakan helikopter tidak memungkinkan karena abu vulkanik bisa merusak mesin pesawat.Â
Kejadian yang hanya berlangsung beberapa menit tidak dapat mengubah takdir dan sebagian meninggal karena sesak nafas, terbakar oleh bebatuan yang panas
Ada kisah pilu ketika 5 pendaki meninggal dalam keadaan saling berpelukan, diantara mereka adalah rombongan ibu dan anak.Â
Sejarah tugu Abel
Abel Tasman adalah siswa SMA 5 Padang yang pada tanggal 5 Juli 1992 melakukan pendakian bersama teman-temannyaÂ
Ketika berada di puncak merpati tiba-tiba terjadi erupsi yang menyebabkan beberapa pendaki menyelamatkan diri Abel Tasman yang ketika itu membantu temannya yang pingsan tidak menyadari ada sebuah batu besar yang menerjang  tiba-tiba dan Abel Tasman langsung meninggal di tempatÂ
Baru 2 tahun kemudian sebanyak lebih kurang 100 pendaki mendirikan sebuah Tugu untuk memperingati meninggalnya Abel Tasman Tugu ini didirikan bukan di tempat Abel meninggal karena pada tempat tersebut tidak bisa dibuatkan Tugu karena bisa runtuh maka didirikanlah Tugu Abel agak ke bawah tapi dengan menghadap ke Puncak merpati tempat Abel  meninggal
Setelah ditelusuri ada beberapa tugu lainnya yang terdapat di puncak Marapi seperti tugu pak guru, tugu 12 Â getrakota.Â
Masing-masing tugu ada kisah tersendiri.
Sampai hari ini Marapi sudah berdada di level  3 dengan tadius jarak aman 4,5 km.Â
Penduduk yang berada di zona bahaya sudah diungsikan ke tempat yang aman.Â
Koban Marapi  3 Desember 2023
Para pendaki yang meninggal di puncak Marapi diantaranya mahasiswa yang berasal dari Sumbar,Riau dan Medan. Bahkan ada yang akan melangsungkan wisuda beberapa hari kemudian.Â
Semua kejadian ini tidak terlepas dari takdir dari Yang Maha Kuasa dan kita hanya bisa menerimanya dengan lapang dada
Semoga mereka tenang di atas sana dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H