Mohon tunggu...
Humaniora

Agar Tetap Bahagia dan Berhubungan Baik dengan Asisten Rumah Tangga

7 September 2015   18:59 Diperbarui: 7 September 2015   20:00 3287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana kalau menemui asisten yang sering minta ijin pulang kampungdengan berbagai alasan?,selain mengesalkan hati,ini cukup merepotkan bukan hanya karena ongkos pulang tetapi kita harus mengatur waktu antara pekerjaan dan mencari pengasuh sementara anak-anak kita belum lagi,mencari asisten pengganti tidak mudah kalaupun dapat mungkin membutuhkan waktu untuk adaptasi dan berbagai hal lainya,dan kita juga tidak mudah percaya untuk menitipkan anak kita pada orang baru yang belum tahu tabiat dan kejujurannya,ketika mereka minta ijin pulang kita usahakan kita tahan untuk tidak pulang dengan berbagai cara,sampai mungkin janji pemberian bonus kalau mereka tidak pulang,kalau berbagai alasan tidak mempan dan tetap ingin pulang, mungkin agak kita tegaskan kalau ingin pulang harus pakai ongkos sendiri ,kita hanya akan membayar gaji yang belum terbayar sampai hari dia pulang, kalau sampai begini masih ingin pulang maka kita tahan sampai mendapat penggantinya mungkin beberapa hari ,walau mungkin selama waktu menunggu pekerjaannya kurang maksimal itu resiko ,kita harus mencari pengganti lebih cepat lebih baik,selama masa menunggu kita coba ajak bicara dari hati kehati “kamu bekerja dikota supaya dapat uangkan?,orang tuamu menyuruhmu bekerja, agar bisa membantu membiayai keluargamu, kalau saya membiarkanmu pulang sekarang, dan mungkin minggu depan ada makelar cari pembantu didesamu, ibumu pasti menyuruhmu kembali kekota untuk jadi asisten rumah tangga lagi,ya, kalau kamu dapat majikan yang baik, kalau dapat yang jahat bagaimana , boro-boro minta ijin pulang, mungkinmau ngomong saja kamu tidak berani ,dan mungkin selama kerja,kamu bisa-bisa tidak mendapat perlakuan yang baik ,jangan kamu pikir, saya senang setiap hari harus meninggalkan anak-anak untuk bekerja, kalau menuruti kata hati saya lebih senang dirumah menemani anak-anak,jadi walaupun trpaksa ,apapun yang kita kerjakan lama-lama jadi kebiasaan,kok.untuk itu sebaiknya kamu berpikir kembali apakah kamu masih ingin pulang kampung ?”,mungkin komentar kita terkesan keras dan agak kejam ,tetapi ini sikap yang kita perlukan bila menghadapi asisten seperti ini,siapa tahu setelah kita ajak bicara panjang lebar seperti ini mereka membatalkan untuk pulang. Mungkin mereka akan pulang kampung untuk alasan yang mendesak atau alasan lain yang memang penting ,seperti misalnya ada keluarga sakit parah atau dia akan menikah ,kalau untuk alasan ini kita memang tidak bisa menahannya, tetapi mereka tidak akan meninggalkan kita begitu saja,apalagi kalau untuk menikah mereka akan merencanakan jauh-jauh hari,bahkan mungkin akan membantu mencari pengganti mereka dengan orang yang mereka anggab baik dalam menggantikan mereka baik untuk selamanya atau sementara selama mereka di kampung.

Untuk biaya atau ongkos pulang kampung biasanya kita berikan uangnya saja ,agar mereka bisa membeli tiketnya sendiri, atau bisa kita bantu dengan membelikan tiket kereta atau mobil untuk pulang kampung dan kita berikan uang jajan untuk perjalanan sampai kampungnya,kita bisa berikan satu kali jalan dan kita janjikan akan mengganti ongkos balik setelah kembali ,atau kita bisa berikan ongkos pulang pergi ,tapi kalau merka tidak kembali anggab saja bonusnya atau shodaqoh, jadi kita ikhlaskan.

Satu masalah yang mungkin saja kita hadapi ,asisten kita memiliki pacar, atau berpacaran ,karena pada dasarnya mereka manusia biasa yang juga mengalami siklus kehidupan seoerti manusia pada umumnya,ketika sudah dewasa dan pada waktunya pasti akan berhubungan serius dengan lawan jenis yang disukainya,dan ketika hal ini terjadi pada asisten yang bekerja pada kita,bagaimana kita menyikapi masalah ini ?,seperti pada umumnya apabila seorang gadis atau seseorang jatuh cinta akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa,misalnya mereka menjadi tampak lebih genit atau centil, belum lagi telepon mereka sering bordering dan mereka juga lebih sering menelepon dan ini akan berdampak tidak baik buat anak-anak (karena kita berharap mereka mengutamakan anak dan rumah pada saat mereka bekerja ),dan kita berharap asisten bisa membagi waktu kapan saatnya harus menemuai pacarnya atau menelepon dan kapan saatnya melakukan tugas dengan pekerjaannya,untuk itu kita sangat perlu membicarakannya dengan asisten,kita Tanya pada asisten bagaimana hubungannya dengan pacarnya, kalau memang serius maka kita akan atur waktu pertemuan mereka dan waktu bertelepon, selain menentukan waktu,kita juga berhak tidak memberi izin, karena kita tidak mau gara-gara kelakuan mereka, kelakuan mereka anak-anak mereka jadi korban,apabila asisten tidak bisa di ajak kompromi atau lebih parah melanggar norma sosial seperti berpacaran dirumah kita saat kita tidak ada dirumah dan hanya ada anak-anak,atau memasukan pacarnya kekamarnya,sebaiknya kita mengambil tindakan dengan memulangkan saja,selain membahayakan anak-anak karena mungkin asisten mengabaikan anak-anak ,kita juga menghindari rumah kita dipakai untuk berbuat maksiat apalagi kalau anak kita melihat perbuatan mereka dan ini akan berpengaruh sangat tidak baik bagi perkembangan mental anak kita dimasa depan ,dan kekhawatiran lainnya,dengan masuknya orang lain atau asing dirumah kita ini membahayakan karena mereka akan melihat kondisi rumah kita, dan bukan tidak mungkin bisa berbuat jahat pada keluarga kita suatu hari,atau akibat hubungan yang sembunyi-sembunyi tersebut asisten kita hamil ,maka kita juga akan kenan dampaknya misalnya kita dianggab tidak bisa menjaga gadis yang tinggal dirumah kita sekalipun mereka hanya asisten rumah tangga, apalagi kalau kita menangkap basah asisten kita sedang pacaran dirumah kita,maka tindakan yang paling tepat adalah memanggil keluarganya untuk membawa pulang anaknya,kalau keluarganya tidak bisa dihubungi ,kita minta asisten tersebut untuk pulang saja,dan kalau bisa dan mau kita sarankan asisten kita untuk segera menikah dengan pacarnya tersebut,mungkin tindakan ini dianggab terlalu keras, tetapi ini masalah moral ,dan kalau ada pelanggaran harus ditindak tegas.mungkin kita akan agak sulit mencari penggantinya,tetapi dengan berjalannya waktu pasti kita memperolehnya.

Seperti pada basan yang lalu, bagaimana kita menyikapi apabila asisten kita minta ijin pulang untuk menikah?,seperti penjelasan yang lalu kita harus mengijinkan karena ini memang hak mereka,tetapi sebaiknya minta ijinnya jauh-jauh hari,agar kita bisa mencari asisten pengganti pada saat dia pulang nanti,apabila nanti setelah menikah ingin bekerja dengan kita lagi berarti penggantinya hanya sementara seperti asiten infal,kita sebagai majikan tentu akan memberi kado mereka dalam bentuk mentahnya (uang ),atau bentuk barang dan masalah besarnya ,tergantung dari bagaimana asisten bekerja dengan kita (rajin atau tidak ),juga perilaku yang ditunjukan selama ikut dan bekerja dengan kita, sebagai majikan kita pakai perasaan saja dan kita ukur dengan besarnya jasa mereka pada keluarga kita dan rasa simpati kita pada asisten tersebut.selain semua gajinya kita berikan kita akan memberikan bonus sebagai kado dan juga kado barang sebagai kenang-kenangan dari keluarga kita.

Kalau kita mendapati asisten kita hamil padahal pada saat akan bekerja dia belum hamil dan memang sudah menikah,beberapa bulan bekerja pada kita dia hamil,sikap yang kita ambil mungkinn bisa memberhentikan ,tetapi dia bekerja karena mencari tambahan untuk kebuuhan keluarganya,dengan alasan itu kita pasti tidak tega memecatnya karena dia kit memaksa untuk tetap membantu pekerjaan rumah , terlebih asisten tersebut baik, dan rapi pekerjaannya ,sopan dan disukai anak-anak kita,kita bisa memutuskan untuk memperkerjakannya ,tetapi semampu dia dengan pekerjaan yang tidak terlalu berat seperti mensetrika,menyapu atau melap perabotan dan membantu mengasuh anak, untuk yang berat mungkin kita menambah asisten baru untuk mengerjakan pekerjaan lain yang tidak mampu dikerjakannya,sebenarnya memperkerjakan asisten yang sedang hamil cukup merepotkan , biasanya perempuan hamil mengalami perubahan dalam tubuhnya menjadi lebih lemah, mengalami morning sickness,dan kewajiban kita bertambah dengan mengingatkan dia untuk periksa kehamilan dan minum vitamin,dan juga ini akan sedikit menambah beban pikiran apalagi bila sewaktu-waktu kondisinya menurun,apabila memperkerjakan asisten yang hamil terasa berat dan kita tidak sanggub, walau kita merasa dia adalah asisten yang baik dan anak-anak sudah sangat dekat dengannya,maka kita tetap harus memutuskan berhentikan seterusnya atau sementara sampai dia melahirkan dan boleh kembali setelah bayinya bisa ditinggal untuk bekerja dirumah kita,mungkin ini bisa berlaku kalau asisten tersebut pulang hari, sehingga dia tetap bisa menemui anaknya sepulang kerja dari rumah kita,tetapi apabila berasal dari kampung kemungkinan kembali dalam waktu dekat ,sangat kecil,ketika memberhentikan asisten ini kita berikan gaji dan mungkin juga bonus dank ado untuk anaknya sebagai ucapan terima kasih,kita selama ini sudah merawat dengan baik anak-anak kita dan bekerja dengan tekun dan kita katakan apabila ingin bekerja lagi setelah anaknya lahir atau sudah bisa ditinggal kita akan terima,biasanya apabila diperlakukan baik mereka merasa terikat secara batin dan suatu hari bukan tidak mungkin dia akan kembali bekerja saat kita membutuhkan asisten,dengan kata lain jika asisten sedang hamil ,maka kita memang harus memberhentikan dengan baik-baik dengan alasan sebagai berikut:1. Tujuan kita memperkerjakan asisten, adalah agar membantu kita,apabila ada lebih dari satu asisten, mungkin bisa dipertimbangkan untuk tetap mempertahankan, asal kita siap menghadapi kemungkinan terjadinya kecemburuan asisten lain,2. Konsentrasi kita terpecah, pada saat kita seharusnya memikirkan rumah tangga dan anak kita,kita juga memikirkan asisten ini dan kandungannya,dan memang tanggung jawab kita karena kita memperkerjakan dia,oleh karena itu lebih baik kita memikirkan yang lebih bermanfaat bagi kita, (kita cari aman ),walau ini mungkin terasa keras ,tetapi semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Sebagai seorang ibu ,kita pasti menginginkan anak-anak kita dekat dengan kita ,karean ini manusiawi sorang ibu sudah mengandung dan melahirkan dan kita merasa ada ikatan emosi,tetapi ada beberapa hal yang membuat anak menjadi jauh dengan sang ibu,karena ibu harus bekerja atau memiliki kesibukan lain, maka pengasuhan anaknya dibantu oleh asisten rumah tangga yang merangkap pengasuh atau juga tenaga professional seperti baby sitter,seorang ibu yang memiliki pekerjaan diluar dan mungkinsangat sibuk biasanya agak kurang sabar menghadapi anak-anaknya entah karena banyaknya pekerjaan atau juga menghadapi tekanan dalam pekerjaannya,dan para asisten ini entah karena tugas dalam pekerjaannya dan mungkin juga memang memiliki watak yang menyukai anak-anak ,sehingga bisa mengasuh dengan baik dan sabar, sehingga anak-anak bisa dekat dengan mereka,dan dengan ibunya yang sibuk dan sudah lelah bekerja biasanya sampai rumah ingin beristirahat dengan tenang, ketika sianak mendekat dengan sedikit rewel karena mungkinsudah kangen dengan ibunya karena sudah seharian ditinggal pergi,apabila para ibu ini menunjukan ketidaksabarannya maka, jangan heran mereka akan lari ke pengasuhnya atau baby sitternya,dan jangan salah seorang ibu yang tidak bekerja diluar rumah ,tapi mungkin karena kesibukan lainnya ,akan mencari pengasuh anak untuk membantu mengasuh anaknya,karena sudah ada yang mengurusi anak dan bisa dipantau setiap hari, maka sang ibu ini jadi bisa melakukan hal lain dan mungkin juga sibuk,karean tidak terbiasa mengurus semua keperluan anaknya dan jarang menghadapi kerewelan anaknya diwaktu-waktu tertentu,ketika menghadapi anaknya yang aktif dan agak rewel membuatnya kurang sabar dan buru-buru diserahkan ke pengasuhnya untuk menenangkannya, tetapi ketika melihat anaknya lebih dekat dengan pengasuhnya dan menjadi tenang ketika dalam gendongan pengasuhnya ,ibu ini gelisah dan merasa tidak nyaman anaknya menjadi lebih dekat dengan pengasuhnya.jadi apa ayang harus dilakukan ibu ini?,sebaiknya ibu menjadi lebih sabar ketika berhadapan dengan anak,dan dicoba untuk mengurangi kedekatan anaknya dengan pengasuhnya, karena kita takut anak menjadi susah mandiri,karean baby sitter atau pengasuh tidak akan selalu ada untuk anak-anak ,sebaiknya anak-anak dilatih untuk tidak tergantung pada mereka,sebagai introspeksi diri bagi kita para ibu, anak kecil itu punya hati,yang tidak bisa dibohongi,jika dia merasa orang yang mengasuhnya atau mendekatinya,tidak melakukan dengan hati yang tulus dan bersih,misalnya sering marah-marah ketika mengasuh atau mendekatinya,anak-anak pasti menolakuntuk didekati atau ditemanioleh mereka ini, semua ini berdasarkan pengalaman banyak orang.sebgai seorang ibu mungkin menjadi sedih atau khawatir ketika anaknya bersikap seolah-plah hanya pengasuhnya yang dibutuhkan, seperti misalnya anak-anak ketika akan tidur memnaggil pengasuhnya untuk menemaninya sementara ibunya pada saat itu ada didekatnya,atau anak-anak hanya minta bantuan hanya pada pengasuhnya untuk mengurusi keperluannya,tetapi ini jangan dikhawatirkan semua ini hanya karena anak-anak sudah terbiasa diurus dengan pengasuhnya, dan ibu bisa mengakali dengan bersama-sama dengan pengasuh dalam menemani anak menjelang tidur,setelah anak tertidur pengasuh bisa melakukan hal lain atau beristirahat di tempat lain ,dan kita tetap menemani anaknya tersebut, sebagai ibu kita harus terus mengusahakan dekat dengan anak,berusaha lebih sabar dan mau mendengarkan cerita atau keluhan anak sekalipun,karena pada dasarnya anak-anak akan tumbuh dengan pribadi yang baik dan kuat apabila kita memberi perhatian yang dibutuhkan sekaligus mendidiknya untuk menjadi anak yang bahagia, mandiri dan berkualitas baik dalam kehidupannya baik dimasa kini atau masa depannya nanti ,walau mungkinwaktu kebersamaan kita tidak banyak mungkin pada saat libur kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersama dan mengurus mereka ini.

Karena sudah merasa dekat dan sudah mengasuhnya setiap hari ,mungkin timbul rasa sayang dari pengasuh atau asisten kita terhadap anak-anak kita,dan sesekali mereka mengungkapkan kasih sayangnya dengan mencium,bagaimana kita menyikapi masalah ini ?,sebagai manusia biasa kita harus paham perasaan mereka,sebaiknya kita tidak perlu melarang,sepanjang tidak berlebihan dan kondisi tubuh pengasuh dan asisten dalam keadaan bersih dan sehat,kita bicara masalah ini dari hati kehati dengan asisten, kita ingin mereka mengerti ketika berdekatan atau mencium anak kita harus dalam keadaan bersih dan sehat, karena anak-anak retanterhadap penyakit atau penyebaran kuman dan kita tanamkan pada mereka menjaga kesehatan dan kebersihan mereka sangat pentingbagi kita dan tentunya mereka sebagai pengasuhnya .tetapi ada mungkin ada seorang ibu yang melarang pengasuhnya untuk mencium bayinya dengan berbagai alasan,dan itu juga bukan masalah karena pasti memiliki tujuan yang baik ,yaitu demi kebaikan anaknya,dan ini tidak salah tetapi hanya masalah pilihan.

Mungkin kita suatu saat melihat baby sitter tetangga atau kerabat berlaku tidak baik atau memperlakukan anak yang diasuhnya kurang baik,misalnya membentak,menyuapi dengan kasar karena anaknya susah makan atau perlakuan kurang baik lainnya pada saat ayah dan ibunya sedang bekerja,sebaiknya kita segera sampaikan pada ayah ibu anak itu, tentang perlakuan pengasu pada anak mereka ketika ditinggal sendirian dirumah bersama pengasuhnya, dan apapun tanggapan mereka bagaimana nanti (biasanya mereka akan berterima kasih atas info yang kita sampaikan karena akan bisa mengambil tindakan sebelum terlambat ),dan ini semakin menjelaskan,bahwa kadang asisten atau baby sitter yang kelihatan baik belum tentu aslinya demikian.mungkin setelah kejadian ini kita akan berpikir untuk apa menggaji baby sitter mahal-mahal, tetapi justru memperlakukan anak kita kurang baik,sebenarnya ini bukan masalah profesi mereka ini karena watak dan pribadi orangnya saja,banyak orang baik yang berprofesi sebagai baby sitter atau asisten (mereka pekerja keras, jujur, dan bisa menyayangi anak yang diasuhnya ) atau orang yang sebaliknya (pemalas hanya senang pada saat gajian, tidak jujur, dan tidak telaten mengurus anak padahal ini profesi mereka ),akan tetapi ini tidak kelihatan pada awal mereka bekerja pasti menunjukan perilaku yang sama yaitu kelihatan baik dan menginginkan pekerjaan karena untuk mendapatkan gaji yang mereka butuhkan.banyak cerita dari beberapa teman, bahwa baby sitter mereka hanya mau mengerjakan tugas yang related to baby,jadi seringkali mereka menganggur,atau juga beberapa bermasalah,kalau tidak mengaggap diri sok pintar (hanya karena pernah ditraining tentang bagaimana merawat bayi dalam profesinya ),atau kassus yang pernah kita dengar ada bayi yang dikasih obat tidur agar baby sitternya tidak repot atau sedang berpacaran dirumah saat orang tua bayi sedang pergi kekantor atau keluar untuk suatu urusan ,mungkin dengan pertimbangan banyak kasus yang terjadi dan juga selain gaji baby sitter mahal dan tidak menjamin mendapatkan kualitas yang kita inginkan (trampil,sayang dan telaten pada anak kita,jujur dan berilaku baik dan sopan ),yang mungkin saja ada pada asisten rumah tangga biasa,mungkin saja mereka belum terampil karena memang belum terdidik untuk pekerjaan mengasuh anak ,untuk itu ini ada beberapa tips,menggunakan jasa asisten rumah tangga untuk mengasuh anak kita dirumah ketika kita tinggal bekerja: 1. Kita pilih asisten yang minimal lulusan SMP,jadi dia cukup pintar untuk diajari dan berusia cukup dewasa ,bersih dan sehat , 2.kita harus sabar dan telaten mengajari mereka tata cara mengasuh anakkita, 3.pada awal masa kerja ,berikan daftar tugas yang jelas, 4. Jangan segan-segan mengingatkan atau menegur apabila dia melakukan kesalahan(mengingatkan ,dan bukan mengomeli ), 5. Satuhal yang tidak boleh kita lupa kita sudah mengetahui bahwa dia adalah orang yang berperilaku baik,sopan dan jujur.

Apakah perlu kita memberikan asisten kita ponsel yang kita awali dengan meminjami sampai kita yakin mereka bisa dipercaya untuk bisa menggunakan dengan baik dan tidak menelantarkan pekerjaan mereka, walau ada telepon dirumah?, jawabannya perlu,mengapa? ,pada masa ini ponsel menjadi barang yang perlu dimiliki siapapun termasuk asisten kita,selain mudah untuk menghubungi mereka dimanapun mereka berada,dan juga bisa menghemat rekening telepon dirumah ,bisa tekor keuangan kita apabila kita bebaskan mereka menggunakan telepon rumah, (sebaiknya kita kunci telepon untuk penggunaan menelepon,dan hanya bisa menerima, bila kita sudah memberi asisten kita ponsel ),dan asisten memiliki ponsel itu menjadi sangat dibutuhkan apabila mereka menemani anak kita kegiatan diluar rumah ,seperti sekolah dan les atau mungkin kegiatan lainnya,untuk pulsa kita berikan dengan jumlah yang dibutuhkan saja (secukupnya ),kita nasehati mereka untuk menggunakan telepon untuk hal yang penting saja ,apabila mereka ingin berbicara dengan teman atau kerabat lakukan pada saat istirahat atau sedang tidak bekerja ( dijam-jam kerja ),semua tergantung orangnya ,kalau dia orang yang bertanggung jawab saat di beri ponsel dan dapat menggunakan nya dengan baik ya tidak maslah ,tetapi apabila setelah diberi ponsel malah asik menelpon dan sms dengan teman atau mungkin pacarnya dijam kerja,dan itu sangat mengganggu pekerjaannya ,maka kita harus berpikir ulang untuk menarik kembali ponselnya (karena awalnya itu hanya kita pinjamkan dahulu ,jadi kita berhak untuk mengambil kembali apabila kita rasa tidak sesuai dengan kesepakatan kita dan dia ) ,tetapi apabila dia berjanji dan benar-benar akan menggunakan teleponnya saat dibutuhkan saja serta akan menerima telepon dari teman atau pacarnya hanya pada malam hari saat pekerjaannya sudah selesai,dan sedang beristirahat, maka akan kta berikan dengan memegang janjinya dan kita katakan akan kita tarik lagi apabila dia ingkar janji, kita tahu benar kita tidak mungkin bisa yakin sekali bahwa mereka tidak menelpon disela-sela waktu kerja walau mungkin hanya sejenak untuk suatu keperluan yang penting menurut mereka saat kita tidak melihatnya, dan kita tidak perlu menjadi terlalu mencemaskan ,sepanjang pekerjaannya tidak terlantar dan anak kita terurus dengan baik (menjadi sehat,selamat dantidak kurang suatu apapun ),mungkin sesekali kita ajak ngobrol mereka dan menyisipkan nasehat ,bagaimana sebaiknya dalam penggunaan ponselnya dalam pergaulannya ,dan kita katakan ini demi kebaikan dan keselamatan anak kita dan mereka ,selama kita tidak bersama mereka.

Menghadapi asisten dengan berbagai masalahnya seringkali membuat kitapusing, tetapi mau bagaimana lagi kita membutuhkan mereka agar rumah dan anak kita bisa terurus dengan baik saat kita melakukan kegiatan lain atau saat kita harus bekerja diluar rumah.walau kita sudah memperlakukan mereka dengan baik pasti ada saja kekukrangan kita dimata mereka,karena tidak berani bicara terus terang,beberapa orang akan memutuskan pergi begitu saja dari rumah kita saat kita lengah atau kita tidak berada dirumah dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang isinya mengatakan mereka tidak kerasan tinggal dengan kita karena beberapa hal ,yang kita tidak tahu sampai membaca surat itu,mungkinsebenarnya bukan hal yang besar dan bisa di bicarakan,hanya saja mereka tidak berani mengutarakan pada kita,kalau sudah begini kita sebaiknya memberi kabar pada keluarganya bahwa asisten kita pergi dari rumah dengan bukti surat yang ditulisnya,tetapi mungkin kepergian mereka tidak ada hubungannya dengan pekerjaan bisa jadi ikut ajakan oranglain seperti misalnya pacarnya,dan yang seperti ini agak mengkhawatirkan, selain memberi kabar pada keluarga ,mungkin bila dirasa mencurigakan (misal ada barang rumah yang diambil, atau dia pergi dengan orang yang tidak kita kenal ),kita bisa melaporkannya pada polisi.tetapi mungkin kepergian asisten hanya akal-akalan dia saja untuk pindah kerja ditempat lain,atau pulang kampung jadi jangan terlalu dikhawatirkan .

Mungkin karena agak susah mencari asisten yang menginap,atau alasan lainnya,kita menggunakan asisten yang pulang hari (yang tidak menginap seusai membereskan pekerjaan ),menggunakan asisten seperti ini ada juga kekurangan dan kelebihannya,kelebihannya, mungkin gajinya tidak terlalu tinggi seperti kalau asisten yang menginap,dan kita juga tidak perlu menyediakan kebutuhan keperluan pribadinya (sabun, shampo, deodorant atau pewangi badan dan lainnya ),mungkin sesekali kita berikan uang jajan ,dan kta juga tidak perlu menyiapkan ruang istirahat untuk tidurnya.selain kelebihan mungkin juga ada kekurangannya yaitu,karena bekerjanya hanya beberapa jam mungkin selanjutnya kita sendiri yang melakukan pekerjaan rumah atau sekedar mencuci piring saat mereka sudah pulang begitu pekerjaannya beres,ketika menghadapi masalah dalam keluarganya dia akan datang dengan muka yang murung atau tidak menyenangkan dan ini kadang membuat kita agak tidak nyaman melihat asisten bekerja dengan muka seperti itu ,dan kalau asisten punya watak tidak jujur dia akan mengambil keperluan rumah ( seoerti sabun,minyak ,gulan dan lain lain ) untuk dibawa pulang,tetapi ini bisa juga dilakukan asisten yang tinggal dirumah yang mempunyai waktu yang lebih leluasa dan lebih panjang berada dirumah,dan pada akhirnya semua tergantung dari kepribadian setiap individu asisten kita.kalau kita mendapati asisten kita tidak jujur atau bermasalah yang tidak bisa kita tangani lagi atau lebih tepatnya menjadi beban bagi kita,maka sebaiknya kita bilang terus terang bahwa kita tidak bisa bekerja sama dengan dia dengan mengemukakan alasan kita dari permasalahan yang ada,dari pada hati dan pikiran kita yang jadi korban dan mungkin saja sebenarnya dia juga tidak senang harus terus ditegur dengan ketidak puasan kita pada pekerjaannya atau hal lainnya.dan sambil mengulurkan gajinya atau uang yang berhak diterimanya,kita ucapkan terima kasih dia sudah pernah bekerja sama dengan kita,dan tidak perlu khawatir kita berhak memutuskan hal ini kalau hal ini demi kebaikan kita sekeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun