Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa orang lain memiliki perasaan, keinginan, dan kebutuhan yang mungkin berbeda dari dirinya. Mereka dapat memahami situasi orang lain dan merespons dengan lebih tepat. Empati menjadi lebih canggih karena mereka bisa merasakan emosi orang lain dengan lebih mendalam.
Contoh: Anak menghibur temannya yang jatuh dengan kata-kata dan tindakan yang sesuai.
4. Empati untuk Kondisi Hidup Orang Lain (10 tahun ke atas)
Empati menjadi lebih matang ketika seseorang mulai memahami perasaan orang lain dalam konteks yang lebih luas. Mereka dapat merasakan empati terhadap kelompok besar atau individu yang mereka tidak kenal secara langsung, seperti korban bencana atau ketidakadilan sosial.
Contoh: Seseorang tergerak untuk membantu korban bencana alam meskipun mereka tidak memiliki hubungan pribadi dengan para korban.
C. Proses Empati Menurut Hoffman
Hoffman juga menjelaskan empat mekanisme yang memungkinkan seseorang untuk merasakan empati:
1. Mimicry Empatik
Individu secara otomatis meniru ekspresi wajah, postur tubuh, atau nada suara orang lain, yang kemudian memicu perasaan yang sama dalam dirinya.
Contoh: Seseorang tersenyum ketika melihat orang lain tersenyum.
2. Pengondisian Klasik