Mohon tunggu...
ERNA
ERNA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/hobi memasak / baik/publik spiking

nonton drama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin hoffman

18 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:25 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa orang lain memiliki perasaan, keinginan, dan kebutuhan yang mungkin berbeda dari dirinya. Mereka dapat memahami situasi orang lain dan merespons dengan lebih tepat. Empati menjadi lebih canggih karena mereka bisa merasakan emosi orang lain dengan lebih mendalam.

Contoh: Anak menghibur temannya yang jatuh dengan kata-kata dan tindakan yang sesuai.

4. Empati untuk Kondisi Hidup Orang Lain (10 tahun ke atas)

Empati menjadi lebih matang ketika seseorang mulai memahami perasaan orang lain dalam konteks yang lebih luas. Mereka dapat merasakan empati terhadap kelompok besar atau individu yang mereka tidak kenal secara langsung, seperti korban bencana atau ketidakadilan sosial.

Contoh: Seseorang tergerak untuk membantu korban bencana alam meskipun mereka tidak memiliki hubungan pribadi dengan para korban.

C. Proses Empati Menurut Hoffman

Hoffman juga menjelaskan empat mekanisme yang memungkinkan seseorang untuk merasakan empati:

1. Mimicry Empatik

Individu secara otomatis meniru ekspresi wajah, postur tubuh, atau nada suara orang lain, yang kemudian memicu perasaan yang sama dalam dirinya.

Contoh: Seseorang tersenyum ketika melihat orang lain tersenyum.

2. Pengondisian Klasik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun